Peneliti dan Pemerhati Serangga, Garda Bagus Damastra, yang menemukan spesies tersebut bersama Davis, mengatakan bahwa mereka menamakan spesies baru serangga ranting itu dengan nama Raja Sobe Sonbai III.
Nama Raja Sobe Sonabai III berasal dari raja ke-15 dari dinasti Sonbai, sekaligus raja terakhir Pulau Timor. Dia dikenal sebagai satu-satunya Raja Timor yang sampai akhir hayatnya tidak pernah menandatangani perjanjian takluk kepada Belanda.
“Karena beliau merupakan pejuang dari Timor dan juga saya dengar beliau ini sedang berusaha diangkat oleh warga Timor untuk menjadi pahlawan nasional,” kata Garda kepada BBC News Indonesia.
Ia dan Davis menghabiskan waktu dua tahun untuk mengamati dan meneliti spesies Nesiophasma sobesonbaii, mulai dari telur hingga menetas menjadi nympha dan dewasa.
Garda menjelaskan, keunikan serangga ranting itu adalah ukurannya yang beda dengan serangga ranting lain. Selain itu bentuk kelamin jantan yang berbeda dari lainnya.
“Sebelumnya memang dia sudah ada dari dulu, tapi belum ada yang memperhatikan dan belum ada yang mendeskripsikan dan mempublikasikannya agar diketahui oleh dunia internasional seperti itu sebetulnya,” ujar Garda.
Garda mengaku dirinya dan Davis kemudian menggandeng peneliti serangga asal Jerman, Frank H Hennemann. Mereka akan fokus untuk meneliti tentang Phasmatodea alias serangga ranting.
“Penemuan spesies hewan yang sebelumnya tidak diketahui sangatlah penting bagi pengetahuan dan pemahaman kita tentang alam serta melindungi keanekaragaman hayati planet kita yang semakin terancam,” kata Frank dalam pesan surel kepada BBC News Indonesia.
“Hanya sedikit sekali pengumpulan serangga ranting yang dilakukan di Pulau Timor. Sejauh ini hanya satu spesies raksasa lainnya (Euricnema versirubra yang terkenal berwarna-warni dan bersayap) yang diketahui berasal dari Timor,” ujar Frank.
Garda Bagus mengakui dokumentasi untuk serangga ranting memang sangat kurang jika dibandingkan dengan jenis serangga yang lebih populer seperti capung atau kupu-kupu.
“Karena tidak ada ahli yang spesialis di bidang tersebut dari pemerintah kita dan untuk di bidang serangga sendiri, phasmatodeanya ini kurang banyak peminatnya jadi kurang sekalipun pendokumentasiannya,” kata Garda.
Ia memperkirakan ada sekitar ratusan hingga ribuan spesies serangga yang belum terdokumentasi di Indonesia. Namun, mereka perlu ditemukan dan diteliti terlebih dahulu.
“Karena di kingdom animalia ini, serangga memiliki jumlah anggota yang paling banyak. Apalagi indonesia adalah salah satu negara tropis dengan biodiversitas terbesar,” sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News