Nikuba sebuah alat pengkonversi air menjadi bahan bakar karya Aryanto Misel, diincar rekanan pabrik mobil sport Italia yakni Lamborghini, Ferrari, dan Ducati.
Hal ini ditunjukkan saat Aryanto diundang langsung datang ke Italia oleh rekanan dari Lamborghini, Ferrari, dan Ducati. Dia diundang untuk mengembangkan Nikuba buatannya itu di Negeri Pizza.
Dilansir dari kanal YouTube Kanal Cirebon, Aryanto Misel berada di Italia selama delapan hari. Di sana dia didampingi oleh dua petinggi PT Octagon.
“Selama 8 hari saya baik-baik saja, saya merasa nyaman disini untuk mengembangkan Nikuba dan ternyata direspon penuh sama pengusaha-pengusaha di Italia seperti Ferrari dan Ducati,” kata Aryanto.
Aryanto mengklaim berhasil menggaet kontrak dengan Ferrari dan Ducati. Rencananya alat Nikuba buatannya akan menjadi salah satu bagian pada Ducati, Ferrari, dan Lamborghini.
Menurutnya, Nikuba akan menjadi pengembangan alat konversi untuk kendaraan listrik. Namun dia tidak menjelaskan secara detil soal kontrak dan penggunaan Nikuba itu.
Aryanto kini telah kembali ke Indonesia. Dia akan kembali ke Italia pada September 2023 untuk membahas desain dari Nikuba yang dia kembangkan.
Apa itu Nikuba?
Nikuba merupakan akronim dari ‘Niku Banyu’ atau ‘Ini Air’. Alat ini diklaim dapat mengkonversi air melalui sistem pemisahan hidrogen dan oksigen pada kandungan air yang telah dielektrolisa menjadi hidrogen yang digunakan sebagai bahan bakar.
Alat ini adalah bikinan dari Aryanto Misel, warga Cirebon. Dia mengaku sudah tujuh tahun mengembangkan teknologi tersebut.
Selanjutnya >>>
Melansir laman dprd.cirebonkab.go.id, Aryanto Misel mulai memperkenalkan Nikuba pada 2022. Menurutnya, alat ini merupakan bagian dari ratusan alat yang sudah dia temukan.
Menurut Aryanto, hal itu ia lakukan semata-mata karena kegemarannya dalam ilmu fisika sejak duduk di bangku SMP. Dia mengaku senang bisa menemukan alat-alat yang fungsional. Alatnya juga bukan gimik semata, bahkan delapan di antaranya telah dijualnya ke luar negeri. Termasuk ke Jepang yang notabenenya merupakan negara teknologi.
“Dan 8 di antaranya sudah saya jual ke Jepang dan Hong Kong. Semenjak SMP saya suka ilmu fisika. Buat saya mempelajari ilmu fisika memberi kenikmatan tersendiri bagi diri saya,” kata Aryanto.
Aryanto mengklaim, Nikuba bisa mengubah satu tetes air menjadi bahan bakar. Bahkan rata-rata bisa untuk menjalankan motor sejauh 45-50 kilometer. Dia juga mengklaim pernah menggunakan 1 liter air untuk melakukan perjalanan Cirebon- Semarang pulang pergi
“Nikuba ini pernah diuji digunakan pulang-pergi dari Cirebon ke Semarang cuma menghabiskan 1 liter air. Bahkan sampai sekarang 31 unit Nikuba sedang digunakan oleh Kodim dan Koramil Lemahabang, dan hampir 3 bulan katanya tidak pernah isi bensin, hanya isi ulang air saja,” kata Aryanto.
Disangsikan BRIN
Nikuba ini ternyata pernah diremehkan peneliti laboratorium motor bakar BRIN, Arifin Nur. Menurutnya, dia belum pernah mencoba oxyhydrogen hasil elektrolisis untuk digunakan sebagai pengganti bahan bakar utama.
Tetapi, kata dia, gas tersebut bisa digunakan untuk tambahan bakar utama. “Jika digunakan sebagai bahan bakar tambahan untuk bahan bakar utama itu bisa saja,” kata Arifin.
Menurutnya, jika Nikuba milik Aryanto ini terbukti benar, maka dia sudah memenangkan lomba Shell Eco Marathon kelas Asia. Bahkan, lanjut Arifin, Aryanto sudah dikontrak oleh perusahaan otomotif dunia.
“Jika bisa sampai segitu, pasti yang bersangkutan akan menang lomba Shell Eco Marathon kelas Asia dan mungkin sudah dikontak dan dikontrak oleh pabrikan otomotif dunia,” tulis Arifin.
Nikuba ini sebenarnya sudah pernah diujicoba oleh Kodam III-Siliwangi. Nikuba ini sudah disematkan di sejumlah motor milik Babinsa Kodam III-Slw.
“Tiba saatnya Nikuba sebagai alternatif solutif akan mencoba terbang untuk dipresentasikan pada dunia. Meski memerlukan proses, namun ide, tindakan, komitmen dan keyakinan terhadap Nikuba sebagai alternatif energi terbarukan dapat menjadi peluang di masa yang akan datang,” kata Mayjen Kunto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News