Menguak Kecanggihan Pesawat T-50i Golden Eye Korsel yang Dipesan Kemenhan

  • Arry
  • 23 Jul 2021 06:53
Ilustrasi Pesawat Tempur(DefenceImagery/pixabay)

Kementerian Pertahanan berencana membeli enam pesawat latih tempur Lead-In Fighter Training (LIFT) jenis T-50i Golden Eagle dari Korea Aerospace Industries (KAI).

Berdasarkan kesepakatan, KAI akan memasok 6 pesawat canggih itu mulai 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024. Nilai kesepakatan disebut mencapai US$240 juta atau sekira Rp3,4 triliun.

Bagaimana spesifikasi dan kecanggihan pesawat itu?

Pesawat taktis T-50i Golden Eagle merupakan pesawat latih (trainer) supersonik buatan Amerika-Korea. Pesawat ini dikembangkan atas kerja sama pihak Korean Aerospace Industries (KAI) dan pihak Lockheed Martin. Dari kerja sama keduanya, juga melahirkan sejumlah pesawat jenis lain seperti pesawat A-50, atau T-50 LIFT, sebagai varian serang ringan.

Karena tercipta atas hasil kerja sama kedua negara, penamaan militer Amerika secara resmi diminta untuk disematkan pada pesawat ini untuk menghindari konflik penamaan yang mungkin akan terjadi di kemudian hari. Meski begitu, hingga kini militer Amerika Serikat tidak memiliki rencana untuk membeli pesawat tersebut untuk memperkuat sistem pertahanannya.

Pengembangan pesawat ini telah dimulai pada akhir 1990-an. Penerbangan perdananya dilakukan pada tahun 2002. Pesawat jenis ini pun telah aktif digunakan oleh Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) sejak tahun 2005.

Pesawat jenis T-50 ini membuat Korea Selatan menjadi negara ke-12 yang mampu memproduksi pesawat tempur jet yang utuh. Beberapa produk Korsel lainnya adalah KT-1 produk Samsung Aerospace (sekarang bagian dari KAI), dan produk lisensi KF-16. Sebagian besar sistem utama dan teknologinya disediakan oleh Lockheed Martin, secara umum bisa disebut T/A-50 mempunyai konfigurasi yang mirip dengan KF-16.

Pengembangan pasawat ini, 13% dibiayai oleh Lockheed Martin, 17% oleh Korea Aerospace Industries, dan 70% oleh pemerintah Korea Selatan. KAI dan Lockheed Martin saat ini melakukan program kerja sama untuk memasarkan T-50 untuk pasar internasional.

Program induknya, dengan nama kode KTX-2, dimulai pada 1992, akan tetapi Departemen Keuangan dan Ekonomi menunda program KTX-2 pada 1995 karena alasan finansial. Dengan desain awal pesawat, pada tahun 1999 namanya pun diubah menjadi T-50 Golden Eagle.

Penerbangan pertama T-50 terjadi pada Agustus 2002, dan pengujian tugas operasional pertama dilakukan mukai 28 Juli sampai 14 Agustus 2003. Angkatan Udara Korsel pun saat itu sepakat untuk menandatangani kontrak produksi untuk 25 T-50 pada Desember 2003.

Tak hanya jenis T-50i, varian lain dari T-50 Golden Eagle termasuk pesawat serang ringan A-50, dan pesawat yang lebih canggih yakni FA-50.

Spesifikasi

T-50 Golden Eagle sebelumnya dikenal sebagai KTX-2, pesawat jet latih serang ringan yang dibangun untuk Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF). Pesawat ini dikembangkan dalam pelatih lanjutan T-50A dan memimpin T-50B dalam versi pelatih tempur.

T-50i dirancang untuk memberikan pelatihan pilot bagi pesawat tempur generasi sekarang dan berikutnya seperti F-16, F-22 dan pesawat tempur gabungan F-35. Penerbangan pertama T-50 berlangsung pada Agustus 2002, dan pesawat produksi pertama diluncurkan pada Agustus 2005.

Dua pesawat pertama dikirim ke RoKAF pada Desember 2005 dan mulai beroperasi pada April 2007. Sebanyak 13 pesawat dikerahkan untuk tujuan pelatihan pada 2007.

 

Pengembangan T-50 Golden Eagle

Pengembangan pesawat ini didanai 13 persen oleh Lockheed Martin, 17 persen oleh Korea Aerospace Industries dan 70 persen oleh Pemerintah Korea Selatan.

Korea Aerospace Industries (KAI) adalah perusahaan kedirgantaraan nasional Republik Korea, yang didirikan pada tahun 1999 dengan konsolidasi Samsung Aerospace, Daewoo Heavy Industries dan Hyundai Space and Aircraft Company. Manufaktur T-50 dibangun di fasilitas KAI di Sachon, Korsel.
Kokpit

T-50 Golden Eagle memiliki kontrol fly-by-wire digital dan hand on throttle and stick (HOTAS). Tampilan kokpit mencakup dua tampilan multifungsi Honeywell 127mm berwarna.

Pesawat itu memiliki kapasitas dua awak kokpit yang dilengkapi dengan sistem pembangkit oksigen on board (OBOGS) dan kursi pelontar yang dipasok oleh Martin Baker dari Uxbridge, Inggris.
Senjata T-50

Pesawat ini memiliki tujuh cantelan eksternal untuk membawa senjata, satu di garis tengah di bawah badan pesawat, dua cantelan di bawah setiap sayap, dan rel peluncuran rudal ke udara di dua ujung sayap. Pada rel peluncuran ujung sayap dapat membawa rudal AIM-9 Sidewinder.

Mesin

Dikutip Aerocorner, pesawat T-50i mengandalkan tenaga dari mesin General Electric F404-GE 102 turbofan dengan daya dorong 1.770 pounds dan after burner 11 ribu pounds dengan tenaga mil power.

Pesawat dengan panjang 43 kaki, lebar sayap 31 kaki, dan tinggi 16 kaki ini memiliki kecepatan maksimal 1.5x kecepatan suara atau 1.600 kilometer per jam dengan berat sekitar 14 ton. Mesin itu memiliki saluran masuk udara yang dipasang di sisi ganda, di kedua sisi badan pesawat bawah sayap.

Mesin T-50i dilengkapi dengan kontrol mesin digital otoritas penuh dan menghasilkan tenaga 78.7 kN. Pesawat itu memiliki tujuh tangki bahan bakar internal, lima di badan pesawat dan dua di sayap, yang dapat membawa 2.655 liter bahan bakar dengan tiga tangki tambahan berkapasitas 570 liter.

Roda pendaratan

Pesawat ini dilengkapi dengan roda pendaratan tipe roda tiga Messier Dowty yang dapat ditarik. Setiap unit beroda tunggal dan dilengkapi dengan peredam kejut oleo pneumatik.

Kedua roda utama ditarik ke dalam batang-batang saluran masuk udara mesin. Roda di hidung pesawat ditarik ke depan.

Kinerja T-50i

Dikutip Air Force, T-50i dapat terbang dengan kecepatan maksimum 1.837 km per jam. T50i Golden Eagle dapat terbang dengan ketinggian 55 ribu kaki, seperti pesawat tempur buatan Amerika Serikat F16.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait