Aji Nur Wijaksono menjelaskan, proses pembuatan tempe berbahan biji karet.
1. Siapkan 1 kilogram biji karet yang sudah dicuci bersih, buang kulit dengan cara memecahkannya.
2. Setelah terpisah ari kulitnya, daging biji direndam selama 1 x 24 jam, lalu direbus selama 1 jam. Tiriskan dan biarkan hingga dingin.
3. Setelah dingin air rebusan dan bakal daun yang terdapat dalam biji dibuang. Rendam kembali biji karet selama 3x24 jam lalu cuci dan dikukus kurang lebih 30 menit.
4. Setelah dikukus selama 30 menit, air yang tersisa di dalam panci dibuang, kemudian biji karet dipindahkan ke tampah dan diratakan tipis-tipis. Biarkan dingin sampai permukaan keping karet kering dan airnya menetes habis.
5. Setelah dingin, taburkan ragi tempe (Rhizopus oryzae) sebanyak dua gram sambil diaduk-aduk sampai rata. Penambahan ragi bertujuan mempercepat atau merangsang pertumbuhan jamur. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe.
6. Tempe dikemas sesuai dengan selera, dapat menggunakan plastik ataupun daun pisang. Plastik atau daun pisang yang telah berisi biji karet dilubangi dengan menggunakan jarum yang terbuat dari kayu ukuran kecil kira-kira 8-10 lubang untuk setiap sisi atas dan sisi bawah.
7. Tempe disimpan di tempat yang tidak tertutup. Untuk menghindari pembusukan pada tempe karena suhu yang terlalu panas, usahakan di tempat yang terjadi sirkulasi udara. Tempe didiamkan kurang lebih selama 2 x 24 jam.
8. Tempe biji karet siap diolah menjadi makanan yang lezat dan bergizi tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News