Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration alias NASA mengungkapkan pulau-pulau reklamasi dan Kota Jakarta akan tenggelam dalam beberapa waktu ke depan.
Hal tersebut diungkapkan NASA berdasarkan riset dan penelitian yang sudah dilakukan sejak 1990 hingga 2019. Prediksi ini ditulis NASA di laman resminya pada pertengahan 2021.
Dalam risetnya itu, NASA menyebut banyak faktor yang menyebabkan Jakarta tenggelam. Seperti perubahan iklim, jumlah penduduk yang terus bertambah, juga eksploitasi air tanah.
"Dengan meningkatnya suhu global dan pencarian lapisan es, banyak kota pesisir menghadapi risiko banjir yang semakin besar. Itu dikarenakan kenaikan permukaan air laut," tulis NASA.
Rata-rata permukaan laut global naik sebesar 3,3 milimeter per tahun. Sudah begitu, hujan semakin intens dengan atmosfer yang makin memanas.
Itu ditambah dengan penyedotan air tanah tanpa ampun dengan pompa air. Data menunjukkan, sekitar 40 persen luas tanah Jakarta berada di bawah permukaan laut saat ini.
"Pompa air tanah menyebabkan tanah tanah tenggelam atau surut dengan kecepatan tinggi," begitulah keterangan yang dibuat NASA.
Turunnya permukaan tanah Jakarta juga dipercepat oleh urbanisasi, perubahan fungsi lahan, dan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.
Menyempit atau tersumbatnya saluran sungai dan kanal oleh sedimen dan sampah juga turut mempercepat penurunan tanah Jakarta.
NASA juga menampilkan dua foto satelit kota Jakarta yang diambil dengan jarak waktu yang berbeda. Foto pertama diambil pada tahun 1990 dan kedua tahun 2019. Dalam foto dari NASA itu menampilkan wajah Jakarta selama satu dekade belakangan.
Dokumen foto itu menjadi bukti perubahan penggunaan lahan dan pertumbuhan penduduk telah memperburuk masalah kota Jakarta. Dengan populasi wilayah kota lebih dari dua kali lipat antara tahun 1990 dan 2020, lebih banyak orang memadati dataran banjir yang berisiko tinggi.
Selain itu, banyak saluran sungai dan kanal yang menyempit atau tersumbat secara berkala oleh sedimen dan sampah, sehingga sangat rentan terhadap luapan air.
Pulau Reklamasi Penyebab Jakarta Tenggelam
Faktor lainnya yang mempercepat tenggelamnya Jakarta adalah reklamasi. Menurut salah satu analisis data Landsat, pemerintah kota telah membangun setidaknya 1185 hektar lahan buatan baru di sepanjang pantai.
"Sebagian besar lahan telah digunakan untuk pembangunan perumahan kelas atas dan lapangan golf. Penggunaan lahan seperti itu datang dengan risiko, karena berada di garis depan Jakarta yang tak terhindarkan melawan kenaikan permukaan laut dan gelombang badai," kata Dhritiraj Sengupta, seorang ilmuwan penginderaan jauh di East China Normal University.
Sengupta menjelaskan pulau-pulau buatan seringkali menggunakan campuran pasir dan tanah yang mengendap dan menjadi padat seiring waktu. Bahayanya, bahan tersebut bisa cepat surut.
Satelit dan sensor berbasis darat mencatat sebagian wilayah Jakarta Utara mengalami penurunan puluhan milimeter per tahun. Di pulau-pulau buatan baru, angka itu melonjak hingga 80 milimeter per tahun.
Beberapa pulau baru dibangun sebagai bagian dari rencana induk Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), sebuah upaya untuk melindungi kota Jakarta dari banjir dan untuk mendorong pembangunan ekonomi.
Rencananya akan ada 17 pulau buatan baru di sekitar Teluk Jakarta. Pengerjaan proyek dimulai pada tahun 2015, dan selama pembangunan ada berbagai masalah lingkungan, ekonomi, dan teknis telah memperlambat konstruksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News