Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN mengungkapkan temuan sehelai rambut yang diduga adalah milik harimau jawa. Rambut itu ditemukan di pagar pembatas kebun warga di Desa Cipeundeuy, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Padahal Harimau Jawa atau Panthera tigris sondaica sudah dinyatakan punah sejak tahun 1980-an berdasarkan daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Penampakan terakhir Harimau Jawa dikonfirmasi berada di di Meru Betiri Taman Nasional, Jawa Timur, pada 1976.
"Rambut tersebut ditemukan oleh Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar yang berpapasan dengan hewan mirip harimau jawa yang dikabarkan telah punah, pada malam hari 19 Agustus 2019," kata Peneliti Pusat Riset Biosistematikan dan Evolusi BRIN Wirdateti, dalam siaran pers BRIN dikutip Selasa, 26 Maret 2024.
Temuan Wirdateti cs ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Onyx terbitan Cambridge Universit Press berjudul "Is the Javan tiger Panthera tigris sondaica extent? DNA analysis of a recent hair sample". Jurnal ini terbit pada 21 Maret 2024.
Baca juga
Mengenal 3 Jenis Harimau Khas Indonesia, Hanya 1 Jenis yang Tersisa
Dari penelitian dengan menggunakan analisis DNA, Wirdateti dan tim, menyimpulkan rambut harimau yang ditemukan di Sukabui, identik dengan Harimau Jawa atau Panthera tigris sondaica. Hal ini mirip dengan spesimen harimau Jawa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) pada 1930.
Sampel rambut Harimau Jawa (BRIN)
Selain rambut, tim peneliti juga menemukan bekas cakaran mirip harimau di pohon. Hal ini pun semakin menguatkan tim untuk melanjutkan penelitian.
Wirdateti menjelaskan, timnya melakukan studi perbandingan sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi dengan spesimen harimau jawa koleksi MZB. Selain itu, mereka juga membandingkannya dengan subspesies harimau lainnya seperti harimau bengal, amur, dan sumatera, serta macan tutul jawa.
Baca juga
Harimau Ternyata Suka Makan Durian Juga, Begini Kata pakar
"Hasil perbandingan antara sampel rambut harimau Sukabumi menunjukkan kemiripan sebesar 97,06 persen dengan harimau sumatera, dan 96,87 persen dengan harimau benggala. Sedangkan spesimen harimau jawa koleksi MZB memiliki 98,23 persen kemiripan dengan harimau sumatera," jelas dia.
Tim juga melakukan observasi dengan mewawancarai warga bernama Ripi yang melihat harimau tersebut. Wawancara dilakukan pada 15-19 Juni 2022 di lokasi ditemukannya sampel tersebut.
Teti menjelaskan, tim melakukan analisis genetik DNA dengan menggunakan Dneasy Blood & Tissue Kit sesuai protokol. Protokol tersebut telah dimodifikasi dengan menambahkan proteinase, karena tingginya kandungan protein pada rambut.
"Amplifikasi PCR seluruh sitokrom b mtDNA dilakukan dengan primer khusus untuk harimau. Selanjutnya, seluruh hasil sekuens nukleotida disimpan menggunakan BioEdit dan diserahkan ke GenBank," ujar Teti.
Baca juga
Petugas Kebersihan Taman Safari Tewas Diterkam Harimau
"Urutan komplemen antara primer forward dan reverse diedit menggunakan Chromas Pro. Semua urutan nukleotida dugaan harimau jawa dibandingkan dengan data sekuen Genbank National Center for Biotechnology Informati (NCBI). Penyelarasan DNA dilakukan menggunakan Clustal X dan data dianalisis menggunakan MEGA," tambahnya.
Harimau Jawa merupakan hewan endemik Pulau Jawa dan tersebar luas di hutan dataran rendah, semak belukar, dan perkebunan. Sayangnya, sejak hewan ini diburu karena dianggap hewan penganggu dan habitatnya diubah menjadi lahan pertanian dan infrastruktur, keberadaanya semakin hilang.
Hasil penelitian BRIN ini membuka harapan adanya tanda-tanda kehidupan Harimau Jawa. Namun perlu penelitian lebih lanjut untuk menjawab apakah harimau jawa masih ada di alam liar atau tidak.
Artikel lainnya: Kapan Malam Lailatul Qadar 2024 Tiba? Ini Perkiraan Versi Muhammadiyah dan Kemenag
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News