Gilang Widya Pramana memutuskan mundur sebagai Presiden Arema FC. Keputusan ini diambil sebagai buntut dari Tragedi Kanjuruhan yang melibatkan timnya.
"Posisi presiden ini adalah sebenarnya posisi kehormatan yang di mana saya sebagai investor, diberikan istilah 'presiden' oleh owner, PT AABBI, dan ini merupakan suatu kehormatan buat saya," kata Gilang.
"Dan, karena rasa kesedihan, rasa trauma mendalam, saya memutuskan untuk istirahat, untuk rehat dari dunia sepak bola," kata Gilang Widya di Malang, Sabtu, 29 Oktober 2022.
"Dan, dengan situasi yang terjadi sekarang ini, saya rasa Arema FC memerlukan sosok yang lebih baik, yang dirasa mampu, yang dirasa membawa Arema tim yang solid dan kuat dan baik, maka pada hari ini saya menyatakan mundur dari Presiden Arema FC terhitung mulai hari ini," ujar sosok yang kerap disapa Juragan99 itu.
Baca juga: Juragan 99 Pamer Omzet MS Glow Rp600 M, Stafsus Kemenkeu: Gurih Nih, Pajaknya Rp720 M
Untuk diketahui, berdasarkan akta perusahaan PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia per 10 Mei 2022, Gilang Widya melalui PT Juragan Sembilan Sembilan Corp, menguasai 750 lembar saham Arema FC dengan nilai Rp750 juta.
Selain itu, Raffi Ahmad, melalui PT Rans Entertainment, memiliki 500 lembar saham senilai Rp500 juta.
Pemegang saham mayoritas Arema FC dikuasai Iwan Budianto. Direktur Utama PT AABBI itu memiliki 3.750 lembar saham atau senilai Rp 3.750.000.000.
Baca juga: Masuk Final Piala AFF, Timnas Indonesia Diguyur Rp500 Juta dari Bos Arema FC
Dari kepemilikan saham itu, Juragan 99 kemudian didapuk untuk menjadi Presiden Arema FC sejak 6 Juni 2021. Di bawah kepemimpinannya, Singo Edan baru meraih satu gelar juara yakni Piala Presiden 2022.
Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 telah menelan 135 korban jiwa. Peristiwa itu terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya yang berkesesudahan 2-3 untuk kemenangan Bajul Ijo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News