Ivan Tanjaya menjelaskan proses penanganan Hero Tito pada pertandingan yang digelar pada Minggu, 27 Februari 2022 itu. Menurutnya saat itu tim medis telah berjaga selama acara berlangsung.
Selain itu panitia juga sudah menyiapkan jalur khusus dari panggung untuk keluar gedung menuju ambulans.
"Hero Tito sempat di tandu dari ring. Kemudian saat di lorong khusus khusus evakuasi dipindahkan ke tandu dorong (stretcher) untuk dimasukkan ke ambulans," katanya.
Menurut Ivan, ambulans yang disiagakan sudah dilengkapi fasilitas mini ICU, lengkap dengan elektrokardiogram atau monitor jantung, tabung oksigen, termasuk ventilator mini untuk membantu pernapasan.
Selain itu, ambulans tersebut juga memiliki alat automated external defibrillator untuk memacu jantung dan mengecek kondisi jantung, alat penyedot cairan, serta fasilitas bedah ringan.
"Untuk rumah sakit rujukkan waktu itu dipilih RS Tebet karena dekat, tidak macet dan sebagai penangan cepat untuk tindakan awal," jelasnya.
"Baru kemudian dirujuk ke RS Mitra Kelapa Gading karena harus segera melakukan operasi di bagian kepala karena Hero Tito sudah mengalami penggumpalan darah di otak," kata Ivan.
"Jadi kami, selaku pihak venue dari acara HSS BOXING, sebenarnya sudah mengantisipasi kejadian seperti Hero Tito dengan sebaik-baiknya, namun Tuhan berkehendak lain dan kami semua sangat terpukul dengan kehilangan Hero Tito ini," kata Ivan.
Pertarungan Hero Tito melawan James Mokoginta digelar dalam rangka memperebutkangelar kelas ringan Asosiasi Tinju Indonesia. Pertandingan dijadwalkan berlangsung 10 ronde.
Pada ronde ke-7, Hero Tito terkena pukulan uppercut tajam dari James. Pukulan itu membuat Hero langsung jatuh tersungkur. Dia sempat bangkit namun akhirnya kembali ambruk tak sadarkan diri.
Hero Tito sempat menjalani operasi akibat pembengkakan otak di RS Mitra Kelapa Gading Jakarta Utara. Namun setelah menjalani perawatan selama lima hari, Hero Tito meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News