Perlakuan tak menyenangkan diterima Nurul Akmal setibanya di Indonesia. Lifter putri itu menjadi korban body shaming usai membela Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Hal tak menyenangkan itu terjadi di acara penyambutan atlet yang digelar di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis (5/8) dini hari WIB.
Saat itu, setiap atlet dipanggil untuk menerima bunga. Usai mengambil bunga, Nurul diminta berpose sendiri untuk foto oleh sejumlah wartawan yang hadir.
Tiba-tiba, terdengar teriakan ‘Yang paling kurus’. Sontak para ofisial yang berbaris di belakang Nurul langsung menoleh ke arah suara tersebut.
Momen tersebut diunggah oleh pemilik Twitter @beommchris. Unggahan ini menjadi viral di internet.
Perlakuan body shaming ke Nurul Akmal (Twitter @beommchris)
"Min ini aku salah denger atau gmn ya, ada yg nyeletuk 'yang paling kurus' pas kak nurul lewat. Menurutku gak lucu ada yg ngomong begitu lah," ungkap @beommchris.
Cuitan tersebut mendapat tanggapan dari Twitter Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta. Sang admin berjanji akan mengecek kejadian tersebut.
"Astaga, prihatin banget dengernya (Crying face). Mimin akan bantu cek di live IG dan dokumentasi internal semalam, semoga ada petunjuk ya. Semangat Dek Nurul!!!!!" ungkap @imigrasi_soetta.
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto menyayangkan adanya aksi body shaming yang diterima Nurul Akmal. Menurutnya, tindakan tersebut tak pantas dan melenceng dari semangat Olimpiade.
"Komentar itu sangat tidak etis, tidak sopan, dan betul-betul body shaming. Kami dari Kemenpora tentu mengecam keras ucapan tersebut," kata Gatot.
"Dalam Piagam Olimpiade telah diatur hal-hal yang terkait di antaranya cenderung mengarah pada notasi yang merendahkan harga diri dan identitas olahragawan adalah bertentangan dengan Piagam Olimpiade," tegas Gatot.
Tanggapan Nurul Akmal
Nurul Akmal mengaku sudah mengetahui soal video yang viral tersebut. Atlet 28 tahun itu pun bahkan sudah mengetahui siapa orang yang berteriak seperti itu.
"Iya saya juga sudah dengar itu video yang bilang 'si kurus lewat', itu bercanda. Saya tidak apa-apa. Saya juga tahu siapa yang ngomong itu kok," kata Nurul Akmal dikutip dari CNN Indonesia.
"Saya kalau diomongin karena tidak pakai jilbab saya tidak apa-apa. Tapi asal jangan pernah body shaming terhadap saya, jangan pernah orang tua saya disenggol, saya benci itu," ucap Nurul menambahkan.
Tidak berhenti samapi di situ, Nurul juga berseloroh soal posturnya yang diakuinya kecil.
"Kalau ada yang seperti itu saya jawab saja 'iya benar memang, kalau di luar negeri saya paling kecil di banding lawan-lawan' karena kan memang benar begitu," imbuh Nurul.
Sebenarnya, Nurul mengaku sedih dan kesal jika ada orang yang mengejek tubuhnya. Terlebih orang yang mengejek tidak tahu-menahu perjuangan beratnya sebagai seorang atlet angkat besi untuk bisa meraih prestasi.
"Saya sedih dan kesal kalau dibilang 'sudah gendut, banyak makan, jelek kaya kerbau' mereka tidak tahu untuk bisa ada di sini perjuangannya seperti apa. Tapi orang tua saya bilang, 'Biarkan saja, tidak apa-apa.' Saya dengan jalan saya sendiri, tidak ganggu orang lain. Saya tetap dengan tujuan saya, terserah orang mau bilang apa," tutup Nurul.
Nurul Akmal tampil di cabang angkat besi cabang +87 kg putri. Dia menduduki posisi kelima dengan total angkatan 256 kg.
Tampil di Tokyo International Forum, Senin 2 Agustus 2021, Nurul sebenarnya berhasil menyelesaikan tiga kesempatan angkatan snatch dengan sukses.
Snatch pertama, Nurul berhasil mengangkat bebas seberat 107 kg. Kemudian, lifter asal Aceh itu mampu menaikkan total angkatannya menjadi 111 kg, dan pada kesempatan snatch terakhir, Nurul mengunci total angkatan 115 kg.
Sayangnya, pada angkatan clean and jerk, Nurul hanya berhasil pada angkatan pertama. Di clean and jerk yang pertama, Nurul mencatatkan total angkatan 141 kg.
Akan tetapi, pada clean and jerk yang kedua, Nurul gagal mengangkat beban seberat 151 kg. Selanjutnya, pada clean and jerk terakhir, Nurul juga tak mampu mengangkat beban 154 kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News