MotoGP Mandalika Terancam Batal Jika Peserta Harus Karantina, Ini Kata Sandiaga Uno

  • Arry
  • 18 Jan 2022 15:30
Pembalap Kawasaki Racing Team WSBK, Jonathan Rea, di Sirkuit Mandalika(wsbk/worldsbk)

Dorna Sport selaku pemegang hak komersil MotoGP, mengancam membatalkan gelaran balapan jika suatu negara mewajibkan seluruh peserta untuk karantina. Ancaman ini termasuk untuk MotoGP Mandalika yang akan digelar Maret 2022.

Sirkuit Mandalika sendiri sudah dijadwalkan akan menggelar tes pramusim MotoGP pada 11-13 Februari 2022. Kemudian akan ajang balapan MotoGP digelar 18-20 Maret.

“Jika Anda memberi tahu kami bahwa kami harus menjalani karantina selama 14 hari, maka jawabannya jelas. Dalam hal ini kami tidak akan pergi ke sana,” kata CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, dikutip dari FPAL.

Baca Juga
Luhut Bilang Sirkuit Mandalika Akan Direnovasi, Jadi Lebih Bagus Untuk MotoGP

Hingga saat ini Indonesia masih mewajibkan para pelancong yang datang ke RI untuk melaksanakan karantina minimal 10 hari.

Carmelo mencontohkan, perhelatan MotoGP Texas pada 2021 bisa berlangsung lancar tanpa harus karantina. Namun para peserta dan kru harus mengikuti sistem gelembung dan menunjukkan kelengkapan dokumen vaksinasi.

"Selebihnya, mereka bisa meminta kami untuk membawa sertifikasi vaksinasi atau dokumentasi seperti yang kami lakukan tahun lalu."

Baca Juga
Indonesia Gelar WSBK Mandalika, Netizen Malaysia: Rossi Belum Balapan di Sana

“Apa yang kita lihat di Amerika Serikat tahun lalu harus menjadi contoh,” imbuh Ezpeleta.

“Kami menargetkan 19 Grand Prix. Di awal musim, kami mengasumsikan 21 balapan karena kami harus memperhitungkan kontrak. Namun, acara bisa dibatalkan," tegasnya.

"Kami tidak bisa meletakkan tangan kami di dalam api dalam situasi seperti ini," sambung Ezpeleta.

"Tetapi, melihat perkembangan saat ini, skenario paling mungkin terjadi adalah kami melanjutkan sistem gelembung, melakukan PCR, atau menyediakan sertifikat vaksinasi."


Selanjutnya balasan Sandiaga Uno >>>

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan tidak terima dengan ancaman tersebut. Menurutnya, pengendalian penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah menjadi protokol terbaik.

Dengan demikian, seharusnya penyelenggaraan MotoGP Mandalika dapat digelar sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia.

"Saya ingin sampaikan di sini secara tegas, kita ini negara hukum yang sudah menerapkan pengendalian pandemi Covid-19, sesuai dengan kaidah terbaik. Kita akan selesaikan kewajiban kita, tapi kita tidak terima jika diancam satu dan lain hal," kata Sandiaga di Jakarta, Selasa, 18 Januari 2022.

"Kita sudah menjadi best practice. Oleh karena itu, jika ada pihak yang mengancam tidak akan menyelenggarakan MotoGP, karena penanganan pandemi kita, saya menyampaikan secara tegas bahwa bangsa ini diatur oleh pemerintah, dan kita fokus pada penanganan pandemi dan kebangkitan ekonomi kita," ujarnya.

Sandiaga menjelaskan, dalam perhelatan MotoGP Mandalika pada Maret 2022, Indonesia akan menerapkan skema travel bubble. Yakni skema yang akan diterapkan pada periode karantina untuk kru, pebalap, dan officials MotoGP.

"Pengunjung dari luar negeri dikarantina di dalam kamar hotel. Sedangkan untuk kru, pebalap, dan officials MotoGP sudah disiapkan satu hotel khusus yang seluruh petugas baik di hotel maupun sirkuit menjadi bagian bubble dan tidak diizinkan berinteraksi secara fisik dengan pihak di luar bubble," kata Sandiaga.

"Untuk pengunjung di luar pebalap, kru, dan officials, tetap berlaku skema karantina yang sesuai Surat Edaran Satgas COVID-19 No. 2 tahun 2022 tentang Prokes Perjalanan Luar Negeri pad Masa Pandemi COVID-19 yang dapat dilakukan pada entry point Jakarta, Bali, dan Kepulauan Riau," ujar Sandiaga.

 

Artikel lainnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait