Sindir Soal Bonus, Tim Piala Thomas Indonesia Diserang Buzzer

  • Arry
  • 7 Des 2021 14:17
Bendera PBSI dikibarkan saat Indonesia menerima trofi Thomas Cup 2020(tangkapan layar/vidiocom)

Kejadian tak menyenangkan menimpa tim Piala Thomas Indonesia. Mereka diserang pasukan buzzer di media sosial gegara bonus yang belum diterima.

Indonesia berhasil meraih Piala Thomas usai mengalahkan China 3-0 di babak final pada 17 Oktober 2021. Ini pertama kalinya Indonesia meraih Piala Thomas setelah 19 tahun. Ini menjadi trofi Piala Thomas ke-14 yang sudah diraih Indonesia.

Tagar #AtletHarusPaham ramai berkumandang di twitter hingga Selasa, 7 desember 2021. Tagar-tagar tersebut dicuitkan buzzer lengkap dengan mengunggah meme dan menggabungkan dengan isu bonus.

Baca Juga
Bantai China 3-0, Indonesia Juara Thomas Cup 2020

Bahkan mereka juga mengunggah foto-foto anggota tim Piala Thomas seperti Jonatan Christie dan Fajar Alfian. Foto mereka diedit dengan tambahan setumpuk uang di sekitarnya.

Anggota tim PIala Thomas Indonesia diserang buzzer di Twitter, tagar #AtletHarusPaham berkumandang

"Bukannya gak mau diturunin, tapi sedang disiapkan," cuit beberapa akun dan diakhiri dengan tagar #AtletHarusPaham.

Jojo dan Fajar memang sempat menyentil pemerintah karena belum menurunkan bonus untuk peraih Piala Thomas.

Anggota tim PIala Thomas Indonesia diserang buzzer di Twitter, tagar #AtletHarusPaham berkumandang

Namun, tagar #Atlet HarusPaham kemudian dibalas netizen lainnya dengan mengumandangkan #ApresiasiUntukAtlet. Tagar itu muncul sebagai bentuk dukungan dari pecinta bulutangkis Indonesia yang menilai usaha Jojo Cs di Piala Thomas memang harus diapresiasi.

Baca Juga
Merah Putih Diganti Bendera PBSI di Thomas Cup, Kemenpora Salahkan BWF

"Bisa bayar buzzer buat ngejelekin atlet, tapi buat ngasih bonus aja susah banget ya," tulis netizen.

"19 tahun si THomas berkelana akhirnya pulang, eh pas pulang malah dapatnya hinaan bukan apresiasi. Miris," timpal netizen lain.


Selanjutnya awal mula persoalan >>>

 

Hal ini bermula saat Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali menyatakan ajang Piala Thomas tidak masuk ke dalam event bergengsi dan tidak akan diberi bonus.

“Untuk single event itu tidak ada (bonus). Tetapi apabila ada single event yang dianggap penting, bergengsi, dsb, itu saya akan minta arahan Bapak Presiden. Tapi untuk Piala Thomas dan Uber, itu tidak ada yang menjanjikan,” kata Zainudin Amali kepada media.

Pernyataan Menpora ini langsung membuat atlet dan penggemar bulutangkis kesal. Sebab trofi itu baru bisa dimenangkan Indonesia lagi setelah 19 tahun.

“Ga dikasih bonus is one thing, but saying that Thomas Cup is not a prestigious event? that is some serious stuff that needs to be talked about, like FACE TO FACE,” tulis Jojo dalam akun Twitternya.

Reaksi Jonatan Christie soal bonus Piala Thomas

“Udah kerja keras sampe encok, pas juara bendera merah putih ga berkibar, eh pas udah ada sambutan dan seremoni, sampe atlet-atlet yg udah di Jakarta juga disuruh ikut balik ke Bali) nggak dikasih bonus gara-gara katanya bukan event individu bergengsi,” lanjut Jojo.

Baca Juga
Menpora Tak Tahu Tim Thomas Cup Fajar-Rian, Ini Prestasi Ganda Nomor 7 Dunia Itu

Jojo pun me-retwit sebuaha akun yang mengunggah berita pengusaha beras nasiona, Billu Haryanto, yang berjanji memberikan bonus sebesar Rp500 juta untuk tim Piala Thomas Indonesia.

“Terima kasih Pak Billy atas "APRESIASI" yang sangat luar biasa ini. Bahkan sudah cair langsung, dan gak perlu ada gimmick-gimmick.”


Selanjutnya pernyataan Kemenpora bonus diberikan ke PBSI >>>

 

Menpora Zainudin Amali kemudian menjelaskan soal rencana pemberian bonus untuk tim PIala Thomas Indonesia.

“Sebenarnya kita itu merencanakan tim Piala Thomas ini setelah selesai semua rangkaian, mereka bisa diterima bapak Presiden seperti pada saat Olimpiade dan Paralimpiade,” kata Menpora Amali dilansir dari laman Kemenpora.

“Secara kebetulan bapak Presiden sedang ada di Bali, ada kegiatan lain, beliau mampir di kegiatan bulu tangkis dan bertemu dengan atlet Piala Thomas kita. Karena bapak Presiden sudah bertemu dengan tim di Bali, maka tentu rencana untuk ke Istana itu tidak jadi, saya kira tidak mungkin pak Presiden bertemu lebih dari satu kali dengan satu kegiatan yang sama,” ujarnya.

“Setelah saya rapat koordinasi di internal, akhirnya kita putuskan untuk memberikan apresiasi dari pemerintah berupa bonus itu. Tetapi ke depannya kita akan pertegas, kegiatan-kegiatan yang akan mendapatkan apresiasi dan bonus dari pemerintah, kategorinya akan kita perjelas,” jelasnya.

Baca Juga
Sempat Bilang Tak Kenal Pebulutangkis Thomas Cup Fajar-Rian, Menpora Buka Suara

Menurut Menpora Amali, untuk kategori multi event olahraga internasional sudah dipastikan akan mendapatkan bonus karena secara aturan sudah ada di Kemenpora.

Sementara untuk single event yang perlu diperjelas karena di dalam aturannya hanya disebutkan bonus untuk kejuraan dunia tanpa spesifikasi disebutkan kejuraan dan cabang olahraganya.

“Kejuaraan dunia ini banyak, kemudian cabornya banyak. Maka akan segera kita sesuaikan dengan aturan yang ada di tempat kita. Kita harus tegas supaya tidak ada debatable, diskusi yang berkepanjangan dan lainnya. Dan kami akan cantumkan secara jelas penamaannya, itu misalnya Piala Thomas, dan kejuaraan yang lainnya,” tukas Menpora Amali.

“Kami harus berhati-hati, ini menyangkut keuangan negara. Saya tidak mau salah kalau ternyata dalam aturan kita tidak begitu cukup jelas. Kami juga berkonsultasi dengan Kementerian Keuangan terkait pemberian apresiasi dan bonus ini. Dan akhirnya kita putuskan untuk tim Piala Thomas karena sudah berhasil membawa kembali piala itu, maka kita akan berikan,” paparnya.

“Karena ini tim tentu kita akan sampaikan kepada federasi bukan ke orang perorang. PBSI yang akan mengatur dan merka yang tahu tim ini sampai pelatih dan semuanya,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait