Untuk menghalangi Rossi, Marquez sempat terlibat beberapa kali insiden dengan Th Doctor. Pada MotoGP Argentina, Marquez terlibat insiden menabrak ban belakang motor Rossi.
Marquez terjatuh saat itu dan gagal finis. Sementara Rossi justru keluar sebagai juara.
Insiden lainnya terjadi di MotoGP Belanda. Saat itu Rossi dan Marquez terlibat insiden di tikungan berbentuk huruf S yang berada di tikungan terakhir Sirkuit Assen.
Marquez lagi-lagi sial. Motornya terpental ke gravel. Sementara Rossi kembali menjadi pemenang.
Sejak saat itu, Marquez sadar, peluang untuk kembali menjadi juara dunia tipis. Namun, dia tidak ingin Rossi yang menjadi juara dunia. Marquez lebih memilih rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo, yang menjadi juara.
Baca Juga
Valentino Rossi Pensiun dari MotoGP!
Skenario membantu Lorenzo menjadi juara dunia dimulai di seri MotoGP Australia. Saat itu Marquez yang start dari posisi terdepan sengaja tak langsung memacu motornya.
Dia lebih memilih utuk bersaing dengan tiga pembalap lainnya yakni Rossi, Lorenzo, dan Andrea Iannone. Marquez pun mencoba memperlambat laju Rossi untuk merangsek ke posisi depan.
Skenario berhasil. Lorenzo finis di tempat kedua, Rossi di tempat keempat. Marquez sendiri melaju sebagai juara dalam balapan tersebut.
Baca Juga
Marc Marquez Alami Lumpuh Mata Usai Divonis Gegar Otak, Absen di MotoGP Mandalika?
Insiden terbesar dan menjadi puncak perseteruan Rossi dan marquez, terjadi di seri MotoGP Sepang, Malaysia.
Saat itu, Marquez yang start di posisi kedua, langsung menghalangi Rossi yang start dari posisi ketiga.
Marquez tampak tak tertarik untuk mengejar Dani Pedrosa dan Lorenzo yang berada di posisi satu dan dua. Dia lebih fokus menghalangi Rossi meraih podium.
Kesal terus dihalangi, Rossi akhirnya menendang motor Marquez hingga terjatuh. Hal ini membuat Rossi dihukum start dari posisi paling buncit pada seri MotoGP pamungkas yang digelar di Valencia.
Baca Juga
Kecelakaan Parah Saat Latihan, Pembalap Marc Marquez Divonis Gegar Otak
Sebelum balapan di Valencia, Rossi masih berpeluang menjadi juara dunia. Saat itu Rossi memuncaki klasemen dengan meraih 312 poin. Dia unggul tujuh angka dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo di posisi kedua.
Dalam balapan pamungkas ini, Marquez yang start dari posisi kedua merelakan Lorenzo melesat untuk menjadi juara di MotoGP Valencia.
Hal ini cukup beralasan, karena jika Marquez meraih juara di MotoGP Valencia, Rossi yang akan menjadi juara dunia, meski finis di peringkat keempat.
Marquez pun lebih fokus menghalangi Dani Pedrosa di peringkat ketiga, sekaligus memperlambat Rossi yang berada di posisi keempat.
Lorenzo pun akhirnya dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2015 dengan mengumpulkan 330 poin. Sementara Rossi di tempat kedua dengan mengoleksi 325 poin.
"Kekesalan Marc (Marquez) memuncak usai apa yang terjadi di Assen. Saat itu Marc dan Valentino bersinggungan di tikungan terakhir dan saling menyalahkan satu sama lain," kata Jorge Lorenzo.
"Sejak saat itu, Marquez tidak ingin lagi melihat Valentino memenangkan Kejuaraan Dunia," tutup Marc Marquez.
Harapan Marquez pun terus menjadi kenyataan hingga Rossi gantung helm. Sejak insiden MotoGP 2015, Rossi gagal merebut titel juara dunia ke-10 dalam karier balapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News