Newscast.id, Jakarta - Indonesia kembali mendulang medali di Olimpiade Tokyo 2020. Kali ini berasal dari lifter Rahmat Erwin Abdullah yang meraih perunggu dari cabang angkat besi nomor 73 kg.
Rahmat sukses menorehkan total angkatan sebesar 342 kg, hasil dari angkatan snatch 152 kg dan angkatan clean and jerk 190 kg dalam pertandingan Grup B. Total angkatannya ini mengungguli semua angkatan dari atlet lain di Grup B.
Nyatanya, total angkatan Rahmat juga mengungguli total angkatan peringkat ketiga dari Grup A yang hanya menorehkan total angkatan 341 kg. Alhasil, medali perunggu jatuh ke tangan Rahmat.
Dia hanya kalah dari atlet Tiongkok, Shi Zhiyong dan atlet asal Venezuela, Julio Ruben Pernia.
Medali ini jadi medali ketiga yang sukses disumbangkan angkat besi di Olimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya, angkat besi sukses mempersembahkan medali lewat Windy Cantika Aisah (perunggu) dan Eko Yuli Irawan (perak).
Wujudkan Mimpi Ayah
Rahmat mengaku senang dengan raihan medali perunggu ini. Sebab, dia kini mampu mewujudkan mimpi sang ayah, Erwin Abdullah.
Sang ayah yang kini menjadi pelatihnya, turut mendampingi Rahmat di Tokyo selama Olimpiade berlangsung. Rahmat menjelaskan bahwa dia selalu ingat dengan pesan ayahnya yang selalu memotivasi untuk dapat berhasil bermain di Olimpiade.
"Saya masih ingat terus kata-kata bapak. ‘Mat, kamu mau rasain yang pernah bapak rasain di Olimpiade. Soalnya, bapak belum sempat bertanding. Itu selalu diulang terus sama bapak akhir-akhir ini,” ujar Rahmat, pada keterangan pers dari NOC Indonesia, Rabu (28/7/2021).
"Saat itu, aku bilang gini. Aku mau rasain yang nggak pernah bapak alami yakni bertanding di Olimpiade. Kini, saya tak cuma melakukannya di Olimpiade 2020 Tokyo, tetapi juga pulang membawa medali,” lanjutnya.
Rahmat juga menambahkan, bahwa sang ayah pernah memiliki kesempatan tampil di Olimpiade Athena 2004. Namun, mimpi itu harus dikubur karena saat itu mengalami cedera.
"Ayah tidak bisa bertanding di Olimpiade 2004 Athena karena waktu itu badannya sedikit tidak enak dan diperiksa dokter lalu dilarang bertanding," sambungnya.
Sang ayah, Erwin, juga ikut menanggapi atas keberhasilan anaknya tersebut. Dia menceritakan bahwa Rahmat terinspirasi menjadi atlet angkat besi karena dirinya.
Foto/Reuters
"Saya dan istri memang suka bercerita kepada Rahmat tentang perjalanan kami berdua saat menjadi atlet. Tampil di berbagai event internasional di luar negeri. Ya, itu yang menjadi inspirasi Rahmat untuk menjadi lifter angkat besi," katanya.
Perlu diketahui, Ayah Rahmat, Erwin merupakan mantan lifter nasional. Dia pernah mendapatkan tiket Olimpiade Athena, tetapi tidak bisa bertanding karena cedera tulang punggung bagian belakang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News