Nasib caleg DPRD Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Erfin Dewi Sudanto, di ujung tanduk. Padahal dia sempat menjual ginjalnya demi biaya kampanye.
Berdasarkan data terbaru real count KPU, Rabu, 21 Februari 2024, Erfin yang menjadi caleg dari Partai Amanat Nasional, itu, baru mendapat 43 suara. Di Dapil tersebut, Erfin bertarung dengan 8 caleg PAN lainnya. Peraih suara terbanyak dari PAN diraih H Malik Atamimi dengan 1.276 suara.
Erfin mengaku sudah pasrah dengan hasil Pemilu 2024. Menurutnya, dia sudah berusaha maksimal untuk bertarung menjadi wakil rakyat di Bondowoso.
Pria berusia 47 tahun itu mengaku kalah akibat budaya politik uang yang terjadi. Menurutnya, praktik tersebut terjadi di pemilihan tingkat DPRD, DPR, hingga DPD.
"Money politic tak bisa dihindari, sedangkan saya modal apa adanya, akhirnya tumbang," kata Erfin Dewi Sudanto.
Baca juga
Kisah Caleg Nekat Jual Ginjal Demi Biaya Kampanye Pemilu 2024
Erfin mengaku harus bertarung dengan caleg-caleg yang memiliki modal kuat. Apalagi Dapil Bondowoso terdapat caleg petahana Sinung Sudrajad dari PDI Perjuangan (PDIP) dan Kukuh Rahardjo dari Golkar.
“Saat itu saya bilang apa adanya. Saya sekarang tidak punya apa-apa, kondisi ekonomi saya ambruk total. Mohon maaf jangan paksa saya nyaleg, karena biaya besar,” kata Erfin.
Untuk membiayai dana kampanye, Erfin diketahui pernah menjual ginjalnya. Namun, dia mengaku saat itu tidak ada yang tertarik membeli ginjalnya.
"Perlu modal besar. Teman saya itu saat Pileg 2019 bisa habis sekitar Rp2 miliar untuk caleg DPRD. Akhirnya dari sana saya tekad bulat menjual ginjal saya,” kata Erfin yang menjabat Kepala Desa Bataan, Tenggarang, Bondowoso pada periode 2007-2013.
“Saya waktu pelayanan pada masyarakat luar biasa walaupun gajinya sedikit,” kata Erfin.
Artikel lainnya: Heboh Rapat Relawan AMIN di Yogyakarta Disusupi Intel, Polisi Beri Penjelasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News