Perolehan suara paslon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, menyusut 3,5 juta suara dalam real count Komisi Pemilihan Umum. Keanehan ini terjadi pada penghitungan suara pada Kamis, 15 Februari 2024.
Penyusutan suara Anies Baswedan ini diunggah akun resmi mantan penyidik KPK, Novel Baswdan. Dia mempertanyakan soal berkurangnya suara tersebut.
"Ada yg bertanya: tadi lihat data kpu, suara Anies jam 19:00 ada 13jt, lalu jam 20:30 jadi 10jt. Apa benar view rekap kpu ini benar2 data rekap atau ketikan? Kalau benar ketikan tandanya public di bohongin nih… Siapa yg bisa bantu jawab?" tulis Novel Baswedan di akun X miliknya dikutip Newscast.id, Jumat, 16 Februari 2024.
"Siapapun boleh menang atas pilihan rakyat, tp tdk dengan cara curang/manipulasi & cara2 kotor lainnya. Krn kalo sdh menghalalkan segala cara pasti stlh menjabat korupsi dan merusak."
Suara Anies-Muhaimin menyusut 3,5 juta
KPU akhirnya buka suara soal menyusutnya suara Anies-Cak Imin. Komisioner KPU Idham Holik mengungkapkan hal tersebut terjadi karena ada kesalahan konversi angka dalam aplikasi sistem informasi rekapitulasi (Sirekap).
"Penurunan angka data suara yang terpublikasi dalam Sirekap tersebut, itu diakibatkan dari adanya koreksi data perolehan suara di TPS 006 Kelurahan Kota Dalam, Kecamatan Way Lima, Kab. Pesawaran, Provinsi Lampung," jelas Idham dalam keterangan tertulis.
Baca juga
Real Count KPU: PDIP, Golkar, Gerindra Bersaing; PSI, Perindo Terancam Tak ke Senayan
Idham menjelaskan, dalam publikasi Sirekap pada Kamis, 15 Februari pukul 18.00 WIB, di TPS 006 Kota Dalam itu tampak paslon 1 Anies-Imin memperoleh 3.514.615 suara. Sementara itu, paslon 2 Prabowo-Gibran memperoleh 415 suara dan paslon 3 Ganjar-Mahfud memperoleh 315 suara.
Padahal, berdasarkan rekapitulasi di Formulir C1, Anies-Cak Imin memperoleh 35 suara. Sedangkan Prabowo-Gibran 146 suara, dan Ganjar-Mahfud memperoleh 15 suara.
Menurutnya, KPU Pusat kemudian memerintahkan operator Sirekap KPU Kab. Pesawaran, Lampung untuk mengoreksi data tersebut dengan merujuk sepenuhnya terhadap data perolehan suara dalam foto Formulir Model C.Hasil.
"Setelah dilakukan koreksi data, peroleh suara Anies-Imin kembali turun drastis usai sempat melonjak," jelasnya.
Idham menjelaskan, KPU menerima banyak laporan masyarakat terkait salah input data dalam Sirekap. Hal ini membuktikan aplikasi Sirekap berjalan sesuai fungsinya yaitu keterbukaan informasi publik ihwal perolehan suara pemilu di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS).
"Dengan teknologi Sirekap, masyarakat khususnya netizen dapat berpartisipasi aktif memantau dan mengecek data publikasi Sirekap. Mari kita pastikan data hasil perolehan suara peserta pemilu di setiap TPS akurat," ujarnya.
Artikel lainnya: Pak Sadi Pemilik Soto Ayam Legendaris Ambengan Meninggal Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News