Presiden Joko Widodo menyoroti ruas jalan Surakarta-Purwodadi di Jawa Tengah yang rusak. Menurutnya, ruas jalan itu sudah bertahun-tahun tidak pernah beres.
"Tadi pagi jam setengah 8 kita ngecek pembangunan perbaikan Jalan Solo-Purwodadi yang sudah bertahun-tahun tidak beres-beres," kata Presiden Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
"Bener? Dan saya tahu karena hampir setiap minggu, itu sekali, dua kali, tiga kali, kalau mau Randublatung ke Blora pasti lewat, begitu diperbaiki, diaspal, setahun, dua tahun rusak lagi karena tanahnya memang bergerak," kata Jokowi.
"Nah, sekarang ini saya perintahkan tahun kemarin ini tidak boleh aspal lagi, ini harus dibeton, pakai rangka beton setebal 25 cm, pakai rigid beton tadi kita coba, mulus, mugi-mugi mboten rusak meleh, udah dibeton setebel ini masa rusak lagi, mestinya sama seperti yang dilakukan di Lampung seperti itu, dibeton sekalian sudah, memang biayanya mahal, tapi awet bertahun-tahun nggak mengganggu aktivitas masyarakat, tidak mengganggu aktivitas ekonomi. Terima kasih, Pak Basuki," ujarnya.
Baca juga
Mobil Pejabat di Bengkulu Tak Berhenti Saat Lintasi Jalan Rusak yang Didemo Warga
Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi, Ganjar Pranowo menceritakan persoalan yang terjadi kenapa jalan tersebut selalu terlihat rusak.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menjelaskan, dia pernah berada satu mobil dengan Jokowi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melintasi jalan yang rusak tersebut.
"Saya pada saat mendampingi beliau, itu kalau nggak salah di Gemolong, itu jalan provinsi itu. Dan waktu itu saya satu mobil sama beliau, beliau tanya, ada Pak Basuki, ada saya. Bertiga sama beliau. Jalannya tiga kali rusak," kata Ganjar di Kendal, Selasa, 23 Januari 2024.
Ganjar menjelaskan, saat itu dia menjelaskan ke Jokowi, Pemprov Jawa Tengah tidak memiliki anggaran memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Menurutnya, anggaran itu dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Baca juga
Presiden Jokowi Sindir Jalan Rusak di Lampung: Mulus, Enak Dinikmati, Sampai Tertidur
"Karena pas jalan, bagus, dluduk, bagus, dluduk. Saya bilang, 'Pak itu jalan saya lho Pak'. (Jokowi respons) 'Loh kenapa bisa begini?'. (Saya bilang) 'Ini sejak saya kecil Pak, itu saya beton semua tapi duitnya habis, Pak, buat COVID kemarin sehingga infrastruktur tidak kami betulin'," jelasnya.
"Di situlah sebenarnya ide awal infrastrutkur untuk daerah dan Pak Basuki mengamini, terus kemudian dibantu. Nah pada saat pengecoran, saya kira ada beritanya waktu itu. Kemudian ditanya, dan keluar di media. Berapa persen jalan baiknya? Kaget beliau. Sekarang sudah 80% lebih. 88% kalau nggak salah. Itu ada datanya," ujarnya.
"Bagus ini dibandingkan yang ada di wilayah lain, saya nggak mau sebut. Karena waktu itu, habis berjalan-jalan di tempat lain. Wah kalau ini bagus, sebenarnya kita tinggal ngebut saja pada soal itu. Tapi saya menyampaikan terima kasih kok. Saya orang yang tahu berterima kasih," ucapnya.
Artikel lainnya: Hadir di Desak Anies, Najwa Shihab Jadi Korban Pelecehan Komika Felixius Seda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News