Pangkostrad: Soal Patung Soeharto-Nasution Raib, Gatot Harus Tabayyun

  • Arry
  • 28 Sep 2021 07:10
Patung Soeharto, Sarwo Edhi dan AH Nasution raib di Museum Kostrad(Kostrad/kostrad.mil.id)

Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo melontarkan kabar soal raibnya patung Soeharto, Sarwo Edhi Wibowo, dan AH Nasution di Museum Kostrad, Jakarta.

Tak hanya itu, Gatot juga menilai hilangnya patung Soeharto, Sarwo Edhi, dan AH Nasution merupakan tanda PKI sudah menyusup ke TNI.

Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman menanggapi isu yang dilontarkan seniiornya itu. Dudung mengaku sebagai anggota TNI tidak akan pernah melupakan peristiwa G302/PKI.

Baca Juga:
Gatot Nurmantyo Sebut Patung Soeharto-Nasution Raib, Ini Kata Kostrad

"Ketika penarikan tiga patung itu kemudian disimpulkan bahwa kami melupakan peristiwa sejarah pemberontakan G30S/PKI tahun 1965, itu sama sekali tidak benar," kata Dudung dalam keterangannya, Senin (27/9).

"Saya dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution mempunyai komitmen yang sama tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu," tambah dia.

"Seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior kami di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepada kami, selaku Panglima Kostrad.--Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman"

"Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa," tutur dia.

Dudung pun mamastikan foto-foto peristiwa G30S/PKI masih tersimpan di museum Kostrad. Tak hanya itu, sejumlah barang milik Pangkostrad Mayjen TNI Soeharto saat peristiwa 1965 juga masih tersimpang baik.

"Hal ini sebagai pembelajaran agar bangsa ini tidak melupakan peristiwa pemberontakan PKI dan terbunuhnya pimpinan TNI AD serta Kapten Piere Tendean," ujarnya.

Klarifikasi Kostrad soal hilangnya patung Soeharto, AH Nasution, dan Sarwo Edhi >>>

 

Kostrad sudah klarifikasi soal hilangnya tiga patung tersebut.

1. Bahwa tidak benar Kostrad mempunyai ide untuk membongkar patung Pak Harto, Pak Sarwo Edhie, dan Pak Nasution yang ada dalam ruang kerja Pak Harto di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad.

2. Pada Hari Senin, tanggal 30 Agustus 2021, Panglima Kostrad ke-34 Letnan Jenderal TNI (Purn.) Azmyn Yusri Nasution didampingi Kaskostrad dan Irkostrad bersilaturahmi kepada Pangkostrad yang bertujuan meminta untuk pembongkaran patung-patung tersebut.

3. Bahwa pembongkaran patung-patung tersebut atas keinginan dan ide Letnan Jenderal TNI (Purn.) Azmyn Yusri Nasution, karena pada saat menjabat Pangkostrad periode (9 Agustus 2011 s/d 13 Maret 2012) beliau yang membuat ide untuk pembuatan patung-patung tersebut.

Baca Juga:
Gatot Nurmantyo Sebut Komunis Masuk TNI, Panglima: Nasihat Senior

4. Letnan Jenderal TNI (Purn.) Azmyn Yusri Nasution meminta untuk patung-patung yang telah dibuatnya untuk di bongkar demi ketenangan lahir dan batin, sehingga pihak Kostrad mempersilahkan.

5. Bahwa tidak benar Kostrad menghilangkan patung sejarah (penumpasan G30S/PKI). Pembongkaran patung-patung murni keinginan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait