Nama PT TMI alias Teknologi Militer Indonesia menjadi sorotan saat debat Capres Jilid II. Perusahaan tersebut disebut Anies Baswedan sebagai ordal di proyek (Alutsista) di Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto.
Dalam Debat Capres, Anies mulanya bertanya soal hubungan standar etika pemimpin negara dengan kemampuan menjaga pertahanan, keamanan, dan kedaulatan negara.
Namun standar etika itu tetiba runtuh engan keberadaan orang dalam alias ordal yang mengerjakan proyek Alutsista dan Food Estate. Ordal itu hadir di PT TMI.
"Ketika bapak memimpin di Kementerian Pertahanan, banyak orang dalam dalam pengadaan Alutsista. PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia Defense Security," kata Anies dalam Debat Capres pada Minggu, 7 Januari 2024.
Baca juga
Prabowo: Ada yang Singgung Saya Soal Tanah, Dia Pinter atau Goblok Sih?
Prabowo menegaskan apa yang disampaikan Anies keliru. Dia pun siap buka-bukaan dengan Anies soal PT TMI hingga proyek food estate.
"Jadi saya bersedia, kita duduk, buka-bukaan. Mau bicara food estate, PT Teknologi Militer Indonesia, kita buka. Jadi di mana masalahnya? Saudara bicara etik, etik, saya keberatan. Maaf ya, saya menilai Anda tidak pantas bicara soal etik," timpal Prabowo.
Lalu apa itu PT TMI? Benarkan berisi orang dalam dari Partai Gerindra?
Mengutip website resmi, PT TMI adalah menyebut dirinya sebagai platform strategis dalam hal teknologi inovatif untuk meningkatkan sektor pertahanan dan keamanan nasional.
"Serta integrator untuk sistem manajemen tempur yang mewujudkan pengembangan teknologi militer tingkat lanjut," tulis pernyataan di situs TMI.
Perusahaan ini memiliki kantor di Ratu Prabu, Jl Letjen Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam laman resminya disebutkan PT TMI memiliki empat produk utama yakni sistem pertahanan laut, udara, darat, serta inovasi dan teknologi.
Dalam visinya, PT TMI menyebut sebagai perusahaan yang terdepan dalam manajemen teknologi militer serta penyedia solusi untuk berbagai kebutuhan misi berbasis teknologi dan perangkat lunak. Untuk mewujudkannya, mereka punya tiga misi utama.
Selain itu PT TMI juga menyebut tiga misi utama. Pertama, merancang alutsista untuk sistem pertahanan negara. Kedua, mengeksekusi kebijakan dan program pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan, dalam kemandirian membuat Alutsista. Dan ketiga, menjadi mitra terpercaya dan terkemuka untuk menghadirkan solusi.
PT TMI mengklaim sudah memiliki empat mitra perusahaan yakni PT LEN Industri (Persero), PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), dan PT PAL Indonesia (Persero).
Meski demikian, dalam laman resmi perusahaan tidak dicantumkan siapa saja orang-orang yang berada di balik PT TMI.
Bagaimana jejak PT TMI sebagai ordal di proyek Kemenhan?
Dugaan keterlibatan PT TMI di proyek KMenhan terjadi pada Juni 2021. Saat itu CNBC Indonesia menyebut PT TI sebagai perusahaan "misterius" yang terlibat dalam pengadaan alutsista di Kemhan.
Isu itu mencuat dengan mengutip draft Raperpres yang beredar luas. Dalam draf itu disebutkan keterlibatan PT TMI dalam pengadaan alpahankam di Kemhan senilai 124,9 miliar dolar AS atau setara Rp1.760 triliun.
Saat itu beredar pula surat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menunjuk PT TMI sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam proyek tersebut.
Namun, PT TMI kemudian membantah isu tersebut. Dalam keterangan resminya, PT TMI dibentuk oleh Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (d/h Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan di bawah Kementerian Pertahanan).
Corporate Secretary PT TMI Wicaksono Aji menyatakan PT TMI adalah wadah para ahli alutsista berteknologi canggih, ahli elektronika, dan teknokrat anak bangsa yang mempelajari alih teknologi (ToT) dalam proses pencarian alutsista terbaik.
Peran PT TMI adalah menganalisa dan memberi masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, baik itu pemerintah, pendidikan ataupun swasta dalam hal ToT.
Wicaksono juga membantah tidak ada satu kontrak pun dari Kemhan ke PT TMI untuk mengerjakan proyek pengadaan di Kemenhan.
Sapa saja sosok di balik PT TMI?
Chairman PT TMI adalah Mayor Jenderal TNI (Purn) Glenny Kairupan. Sementara yang bertindak sebagai President sekaligus CEO adalah Harsusanto. Mayjen Glenny diketahui adalah sahabat karib Prabowo Subianto saat berada di TNI.
Selain itu ada pula nama Yudi Magio Yusuf, Prasetyo Hadi, dan Angga Raka Prabowo.
Mengutip pemberitaan Kompas.com pada 2021, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan, tiga dari empat komisaris PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) adalah kader Partai Gerindra. Sementara itu, Prasetyo Hadi sudah mengundurkan diri sejak dilakukan penggantian antar waktu (PAW) anggota DPR.
"Pertama saya konfirmasi yang namanya Prasetyo Hadi sudah mengundurkan diri sejak PAW jadi anggota DPR, mengundurkan diri sejak 6 bulan lalu," kata Dasco pada 2 Juni 2021.
Sedangkan ketiga orang lainnya yaitu Glenny Kairupan, Yudi Magio Yusuf, dan Angga Raka Prabowo masih merupakan kader Gerindra. Menurut dia, tiga kader Gerindra dan satu mantan kader itu merupakan komisaris PT TMI.
Menhan Prabowo juga sempat menjelaskan soal kegaduhan PT TMI di Komisi I DPR. Saat itu, Prabowo membantah TMI adalah makelar Kemenhan.
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon saat itu mengatakan, Prabowo menjamin PT TMI tidak akan menjadi broker proyek Rp1,7 kuadriliun itu. Prabowo mengklaim perusahaan tersebut hanya akan menjadi konsultan.
"Tadi juga kami tanyakan terkait apakah ini hanya ada kepentingan partai tertentu dan kolega kedekatan. Menhan mengatakan tidak ada, (PT TMI) kebetulan orang yang sudah pensiun dan para pakar," ujar Effendi pada Juni 2021, dikutip dari Antaranews.com.
"Kita konfirmasi juga, apakah ini hanya ada kepentingan partai tertentu ada kolega kedekatan, beliau bilang enggak. Ini kebetulan saja mereka pensiunan para pakar, jadi tidak ada kaitan,"tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News