Kabupaten Sumedang, Jawa Barat diguncang tiga kali gempa jelang Tahun Baru 2024. Lokasi gempa berada di darat. Ini analisa Badan Geologi dan BMKG soal penyebab gempa.
BMKG mencatat, gepa pertama terjadi pada 31 Desember 2023 pukul 14.35 WIB yang berkekuatan M 4.1. Gempa kedua terjadi pada pukul 15.38 WB, dan gempa ketiga terjadi pada pukul 20.34 WIB dengan kekuatan lebih besar yakni 4,8 M.
Berdasar analisa Badan Geologi Kementerian ESDM, gempa Sumedang ini diperkirakan berasal dari aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi – Tanjungsari.
Sesar Cileunyi – Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan, sesar aktif itu selama ini belum terpetakan.
"Wilayah Sumedang merupakan kawasan rawan gempa karena lokasi yang berdekatan beberapa jalur sesar aktif seperti sesar lembang, sesar baribis, dan sesar aktif lainnya yang belum teridentifikasi dan terpetakan," kata Dwikorita.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, yang dipicu aktivitas sesar aktif," jelasnya.
"Namun, untuk hasil akhir lebih mendalam yang didukung oleh data lapangan. hasil analisis mekanisme menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Dwikorita.
"Jadi saat ini tim kami BMKG sudah bergerak di lapangan terutama untuk menenangkan warga, kami selalu berkoordinasi dan kerja sama dengan pemda, terutama dengan Pj bupati dan jajarannya," ujarnya.
"Juga untuk melakukan kajian survei lapangan untuk memastikan penyebab sesungguhnya apa. Hasil analisis sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser," imbuhnya.
Dampak gempa >>>
BNPB menyatakan, gempa Sumedang 4,8 Magnitudo itu menyebabkan kerusakan ringan hingga sedang di beberapa rumah dan sekolah khususnya di daerah Babakan Hurip, Sumedang.
Gempa bumi ini juga menyebabkan adanya sedikit keretakan dinding “Cisumdawu Twin Tunnel” atau Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak pengelola Tol Cisumdawu telah berada di lokasi untuk asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu. Atas keretakan itu dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali.
Di sisi lain, gempabumi ini turut menyebabkan Rumah Sakit Umum Daerah Kecamatan Sumedang Selatan mengalami kerusakan ringan di bagian langit-langit dan keretakan dinding. Pihak Pemerintah Kabupaten Sumedang telah meminta agar seluruh pasien dan petugas RS keluar sementara dari gedung sebagai antisipasi hingga keadaan dapat dipastikan aman.
“Para pasien dan petugas dievakuasi sementara untuk jaga-jaga hingga semua dipastikan aman,” jelas Pj. Sekda Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati dalam keterangan singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News