Gatot Nurmantyo Sebut Patung Soeharto-Nasution Raib, Ini Kata Kostrad

  • Arry
  • 27 Sep 2021 14:51
Mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo(finroll/finroll.com)

Jelang G30S/PKI yang diperingati setiap 30 September, isu komunis kembali bergulir. Isu ini digulirkan mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo.

Gatot Nurmantyo menyoroti hilangnya patung Mayjen Soeharto di Museum Dharma Bhakti di Markas Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.

Selain Soeharto, Gatot juga mengungkapkan patung Sarwo Edhi (yang dahulu memimpin pasukan Parako yang kini menjadi Kopassus) dan patung Jenderal AH Nasution hilang di museum itu.

Kini di museum itu hanya ada kursi-kursi kosong tanpa patung. Gatot memperlihatkan kondisi terkini museum ini dalam sebuah video di akun YouTube Kang Jana Tea.

Baca Juga:
Firli Bahuri Percepat Pecat Novel Baswedan Cs, Giri: G30S TWK

Patung-patung itu berada di ruang diorama yang menggambarkan suasana pada tanggal 1 Oktober 1965 atau beberapa jam setelah para jenderal dan perwira TNI diculik anggota Cakrabirawa.

"Ini menunjukkan, mau tidak mau, kita harus mengakui dalam menghadapi pemberontakan G30S/PKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus, dan Sarwo Edhi dan peran Jenderal Nasution dan peran KKO, jelas akan dihapuskan dan patung itu tidak ada. bersih," kata Gatot di sebuah diskusi dengan KAHMI seperti dikutip dari akun Youtube Kang Jana Tea, Senin, 27 September 2021.

"Ini berarti sudah ada penyusupan di dalam tubuh TNI," ujar Gatot.

Jawaban Kostrad >>>

 

Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Haryantana menjelaskan soal hilangnya patung Soeharto, AH Nasution, dan Sarwo Edhi Wibowo.

Haryantana menegaskan, tidak ada upaya pencopotan patung tokoh-tokoh TNI tersebut. Haryantana menyebut soal adanya permintaan dari Letnan Jenderal TNI Azmyn Yusri Nasution selaku pembuat patung-patung itu.

Menurutnya, AY Nasution meminta langsung ke Pangkostrad Letjen Dudung untuk menyerahkan patung-patung tersebut.

"Patung itu yang membuat Letjen Purn AY (Azmyn Yusri) Nasution saat beliau menjabat Pangkostrad, kemudian pada tanggal 30 agustus 2021 Pak AY (Azmyn Yusri) Nasution meminta kepada Pangkostrad Letjen Dudung untuk diserahkan kembali pada Letjen Purn AY (Azmyn Yusri) Nasution," ujar Haryantana dilansir dari kumparan.

Namun, Haryantana tidak menjelaskan alasan AY Nasution meminta kembali patung-patung tersebut. Dia juga tidak menjelaskan, apakah Kostrad akan membuat patung baru untuk mengganti patung-patung yang diinta itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait