Kerusuhan antara ormas dan massa bela Palestina di Bitung, Sulawesi Utara, menimbulkan korban jiwa. Tak hanya itu, dua orang juga dilaporkan mengalami luka-luka.
"Ya betul, untuk informasi dari akibat keributan kemarin terjadi korban satu orang meninggal dunia dan dua orang lagi luka," kata Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa dikutip dari detikcom, Minggu, 26 November 2023.
Tommy pun mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi informasi yang menyesatkan dan memicu perpecahan.
"Imbauan ke masyarakat agar masyarakat Indonesia tidak terprovokasi terkait berita yang hoaks yang bisa memicu perpecahan. Mari sama-sama kita jaga perdamaian khususnya di Kota Bitung," ujarnya.
Baca juga
Bitung Siaga I Usai Bentrok Ormas vs Massa Bela Palestina, Ini 4 Fakta Terungkap
"Kami mengimbau supaya masyarakat tidak terprovokasi itu, apabila dia melihat video-video yang beredar, itu belum tentu kebenarannya, dan (diimbau) tidak terprovokasi berita seperti itu," imbuhnya.
Tommy pun menegaskan, saat ini situasi Kota Bitung sudah kondusif. Seluruh aktivitas masyarakat juga sudah normal.
"Untuk situasi sekarang masih aman dan terkendali. Aktivitas dari masyarakat sini masih normal semua," kata dia.
Kronologi kericuhan >>>
Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa menjelaskan, kerusuhan bermula saat salah satu ormas menggelar acara HUT ke-12 di wilayah GOR Dua Saudara. Acara itu telah mengantongi izin dari kepolisian.
"Awal mulanya itu dari salah satu LSM yaitu masyarakat adat yang melaksanakan HUT yang ke-12 yang dilaksanakan di GOR Dua Saudara, itu dengan tema kedaulatan pangan dan kebangkitan ekonomi lokal," kata AKBP Tommy.
Di tengah acara itu, massa aksi bela Palestina kebetulan melintasi lokasi. Hingga akhirnya terjadi kesalahpahaman dan berujung bentrokan.
"Mungkin dari video yang sudah dilihat adanya aksi dari LSM tertentu terkait dengan kemanusiaan, terkait dengan peristiwa di Gaza sehingga ada beberapa spontanitas (bentrokan)" katanya.
Soal motif, Tommy mengaku belum mengetahuinya. Dia menyatakan masih mendalami bentrokan tersebut.
"Saya belum tahu sampai ke situ, aksi kejar-kejaran motif saya belum tau, masih kami dalami lah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
