6 Fakta Penipuan Tiket Coldplay: Ghisca Debora Gemar Berbohong Hingga Raup Rp5,1 M

  • Arry
  • 21 Nov 2023 13:05
Ghisca Debora Aritonang ditetapkan sebagai tersangka penipuan tiket konser Coldplay Jakarta(ist/ist)

Aksi tipu-tipu Ghisca Debora Aritonang mengakali tiket konser Coldplay terbongkar. Mahasiswi Universitas Trisakti berusia 19 tahun itu kini menjadi tersangka dan ditahan.

Dari aksinya, Ghisca Debora mampu meraup Rp5,1 miliar dari menjual 2.268 tiket ke korban.

Berikut fakta-fakta terungkap dalam kasus penipuan tiket Coldplay yang menjerat Ghisca Debora Aritonang:

1. Pandai Berbohong

Pihak Universitas Trisakti buka suara soal kasus Ghisca Debora Aritonang. Mereka menyatakan, Ghisca adalah mahasiswi angkatan 2022 prodi Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti.

Baca juga
Mahasiswi Trisakti Ghisca Debora Jadi Tersangka Penipuan Tiket Coldplay, Raup Rp5,1 M

Kepala Humas Universitas Trisakti, Dewi Priandini, menjelaskan, Ghisca dikenal pandai berbohong. Sebab, dia selalu mengaku ke orang tuanya selalu masuk kuliah.

Hal ini terungkap saat orang tua Ghisca marah-marah ke kampus dan menuduh pihak kampus tidak mengurusi kuliah anaknya. Sebab, banyak mata kuliah yang tidak lulus.

“Ghisca itu cantik, tetapi suka bohong, sampai malas. Begitu kata dosen,” ucap Dewi.

2. Raup Rp5,1 Miliar

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, Ghisca Debora meraup Rp5,1 miliar dari aksinya melakukan penipuan terhadap enam reseller tiket konser Coldplay.

Susatyo merinci, reseller FVS merugi Rp1,35 miliar untuk 700 tiket, AS Rp1,03 miliar untuk 600 tiket, MF Rp1,3 miliar untuk 500 tiket, SF Rp73 juta untuk 58 tiket, AR Rp1,3 miliar untuk 400 tiket, dan CL rugi Rp230 juta.

Dalam melancarkan aksinya, Ghisca Debora mengaku kenal pihak promotor Coldplay. Korban kemudian tergiur dan mengirimkan sejumlah uang ke Ghisca.

Baca juga
Modus Ghisca Mahasiswi Penipu Tiket Coldplay Hingga Raup Rp5,1 M: Ngaku Kenal Panitia

“Yang bersangkutan meyakinkan kenal dengan perantara atau pihak promotor. Sampai bulan Mei dengan November, tidak ada komunikasi apa pun dengan pihak perantara atau tiket dan sebagainya,” jelas Susatyo.

Menurutnya, Ghisca sebenarnya sudah berprofesi sebagai reseller tiket konser internasional sejak 2022. Namun, kala itu Ghisca masih mampu mengakomodir tiket dan selalu diberikan kepada pembeli.

“Tapi kali ini tersangka tidak bisa menghadirkan tiket yang dijanjikan pada konser Coldplay,” terangnya.

Selanjutnya >>>

 

3. Sebanyak 400 Orang Jadi Korban

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Chandra Mata Rohansyah menjelaskan ada 400 prang yang menjadi korban penipuan Ghisca Debora Aritonang.

"Jadi ada lima reseller membeli ke satu orang. Lima orang membeli 400 tiket ini ke orang yang sama," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Chandra Mata Rohansyah.

4. Polisi Duga Ghisca Simpan Uang di Belanda

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, uang dari hasil tipu-tipu tiket Coldplay itu digunakan Ghisca untuk membeli barang-barang mewah senilai Rp600 juta dan kebutuhan hidup sebanyak Rp2 miliar selama Mei-November 2023.

meski demikian, polisi masih menelusuri dugaan Ghisca menyimpan uang itu di sebuah bank di Belanda. Sebab, Ghisca sempat ke luar negeri pada Mei hingga November 2023.

5. Pengakuan Ghisca

Ghisca mengakui kesalahannya. Dia pun siap mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

“Saya mengakui kesalahan saya dan saya akan mengikuti proses hukum,” kata Ghisca, Senin.

Ghisca kini telah ditahan di Mapolres Jakarta Pusat. Dia dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan juncto Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

6. Usut Keterlibatan Pihak Lain

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti lain. Sebab diduga masih banyak jumlah uang yang diduga didapat Ghisca Debora.

"Saat ini kami masih melakukan pendalaman pengembangan terhadap uang atau barang hasil kejahatan yang dilakukan oleh tersangka," katanya.

"Masih dalam pengumpulan bukti-bukti dan pengembangan," tambahnya. Susatyo menjawab pertanyaan apakah polisi masih menelusuri dugaan keterlibatan pihak lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait