Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang, mengaku mendapat intimidasi dari aparat. Intimidasi juga dirasakan oleh keluarganya yang berada di Pontianak, Kalimantan barat.
Melki Sedek menduga intimidasi ini terkait dengan gerakan mahasiswa yang menentang putusan Mahkamah Konstitusi soal syarat minimal usia capres-cawapres yang dipimpin adik ipar Presiden Jokowi, Anwar Usman. Akibatnya, dia kerap mendapat serangan teror dalam berbagai bentuk.
"Saya tidak tahu apapun motifnya, tapi saya punya keyakinan bahwa ini cukup bertalian erat dengan kondisi sosial politik yang hari ini sedang mengudara yang salah satunya adalah tentang hiruk pikuk putusan MK tersebut," kata Melki.
"Paling parah Ibu saya di rumah Pontianak, didatangin sama orang berseragam TNI sama Polisi. Ditanya-tanyainlah kebiasaan Melki di rumah dulu ngapain, ibu saya itu kalau balik ke rumah pernah balik malam enggak, balik jam berapa. Ya menanyakan kebiasaan orang-orang di rumah," jelasnya.
Tak hanya keluarganya, pihak aparat juga mendatangi gurunya di SMA Negeri 1 Pontianak. Orang-orang itu menanyakan soal kebiasaannya saat bersekolah.
Meski demikian, Melki mengaku belum melaporkan kejadian teror itu ke pihak kepolisian. "Sampai sekarang masih wait and see sih," imbuhnya.
Artikel lainnya: B2W Copot Predikat Jakarta Ramah Sepeda, Pj Gubernur Heru Budi Lempar ke Dishub
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News