Komunitas Bike to Work alias B2W resmi mencabut predikat Jakarta sebagai kota ramah sepeda. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespons keputusan tersebut.
Ketua Umum B2W Indonesia, Fahmi Saimima menjelaskan alasan pencabutan status Jakarta kota ramah sepeda. Menurutnya, Jakarta dinilai tidak konsisten dalam pembangunan fasilitas untuk pesepeda. Keputusan itu diambil Selasa, 7 November 2023.
"Anugerah tersebut kami cabut kembali, dan menyatakan Kota Jakarta gugur mendapat predikat sebagai Kota Ramah Sepeda," ujar Fahmi dalam keterangan resminya.
"Realitasnya malah memperlihatkan adanya langkah-langkah yang sangat bertolak belakang dengan semangat penghargaan itu. Pj Gubernur Heru Budi Hartono justru menggusur kebijakan-kebijakan sebelumnya. Jakarta akan tampak sebagai ironi," kata Fahmi.
B2W Copot Predikat Jakarta Kota Ramah Sepeda
Merespons hal tersebut, Heru Budi tidak berkomentar banyak Dia meminta agar ditanyakan kepada Dinas Perhubungan.
"Tanya sama Dishub. Kalau perlu dibangun jalur sepeda ya bangun. Iya dong kan perlu di evaluasi. Semua boleh dibangun," kata Heru.
"Ya tambah kalau warga minta. Emang ada yang melarang?" kata Heru.
Penjelasan Dishub DKI Jakarta >>>
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI, Syafrin Liputo, mengklaim ada penambahan jalur sepeda sejak Jakarta menerima penghargaan tersebut pada 2021.
"Tentu mereka (B2W) punya kriteria kenapa tahun itu diberikan. Begitu diberikan tahun 2021 karena pada saat itu kita berusaha memenuhi target, sehingga ada penambahan jaringan dan seterusnya," kata Syafrin kepada wartawan, Kamis, 9 November 2023.
Menurutnya, usai pembangunan jalur sepeda rampung, pihaknya tidak dapat menambahnya. Hal yang dilakukan saat ini adalah menjaga dan merawat jalur sepeda yang sudah ada.
"Kami terus melakukan pengawasan monitoring dan pemeliharaan, begitu ada stick cone yang rusak kita angkat dan diganti Bina Marga," ucap Syafrin.
"Sampai saat ini sekarang tentu pada saat kita menyusun rencana jalur sepeda seluruh NGO dilibatkan termasuk teman teman B2W teman teman IPDP semuanya masuk perencanaan itu," ungkap Syafrin.
"Dan kemudian ditetapkan 2026 adalah 500 sekian (kilometer jalur sepeda) maka disusun staging penyusunan pencapaiannya, tidak langsung tahun ini 500 sampai dengan 2026," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News