Kasus ayah berinisial HR dan anak balitanya berinisial AQ yang ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Koja, Jakarta Utara, masih misteri. Penyebab keduanya tewas pun belum diketahui.
Berikut fakta-fakta baru yang terungkap hingga Selasa, 31 Oktober 2023:
1. Temuan luka pada anak
Polisi telah melakukan autopsi terhadap HR dan balita AQ. Hasil sementaranya, ditemukan luka di anak, semenatra di sekitar tubuh sang ayah ditemukan darah.
"Pada anak, jejak kematian 3 hari itu kita akan terus lakukan uji jaringan untuk melihat penyebab kematian yang signifikan. Ada luka," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan.
"Apakah luka signifikan dengan kematian itu? Perlu dilakukan uji jaringan karena usia kematian tiga hari. Tidak tampak luka kasatmata. Ada luka di bagian wajah dan kening," ujar Gidion.
Baca juga
Heboh Penemuan Mayat Ayah dan Balita Membusuk di Koja Jakut, Ini Kronologinya
2. Temuan darah di sekitar tubuh sang ayah
Polisi tidak menemukan luka pada tubuh HR. Namun, terdapat darah di sekitar jasad korban.
"Penyebab kematian, pada kasat mata pada tubuh H tidak ditemukan luka terbuka. Pun ada darah di sekitar jasad tubuh, tapi tidak ditemukan luka terbuka," jelasnya.
Bercak darah hingga jejak TKP >>>
3. Bercak darah di tubuh istri
Pada saat penemuan mayat HR dan AQ, polisi menemukan istri dan anak balita lainnya di rumah tersebut. Kondisinya lemas.
Saat ditemukan, ada bercak darah pada tubuh sang istri. Namun belum diketahui apakah sang istri terkait dalam kematian suami dan anaknya itu atau tidak. Sebab, polisi masih belum dapat memeriksanya dikarenakan masih dalam perawatan.
4. Tak ada jejak orang asing masuk TKP
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan kecil kemungkinan ada orang asing terlibat. Hal ini lantaran pintu rumah yang tertutup.
"Jadi ini, kalau kita lihat TKP ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk karena kondisi pintu yang tertutup, tidak ada jejak secara scientific," kata Gidion.
"Tetapi kita pastikan lagi karena satu-satunya saksi yang sangat kita harapkan mumpuni adalah istri," ujar Gidion.
5. Bapak sempat mengeluh sakit tenggorokan
Polisi telah menelusuri bukti komunikasi terakhir HR dengan keluarganya.
"Karena penelusuran jejak gadget sebelumnya, komunikasi H dan keluarganya ada menyebut keluhan tentang sakit tenggorokan," kata Gidion.
"Kita harus lakukan uji forensik yang lain histopatologi forensik, kemudian toksikologi forensik. Tapi apakah ini kemudian signifikan dengan hasil kondisi pada waktu terakhir," ucap Gidion.
6. Usia Kematian Beda 7 Hari
"Hasil autopsi, usia kematian dari korban bapak tadi sekitar 10 hari,sementara anak kematian tiga hari. Jadi ada perbedaan 7 hari," kata Kombes Gidion.
Artikel lainnya: Sule Klarifikasi Isu Mahalini Selingkuh dari Rizky Febian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News