Peringatan BMKG: Cuaca Panas Berlanjut Hingga Oktober, Jaga Kondisi

Cuaca panas yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia masih akan terus berlanjut hingga Oktober 2023. Matahari diperkirakan masih akan bersinar terik di Indonesia eski sudah memasuki bulan-bulan berakhiran ber yang biasanya sudah dimulai musim penghujan.

"Kondisi fenomena panas terik ini diprediksi masih dapat berlangsung dalam periode Oktober ini," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangannya, dikutip Minggu, 1 Oktober 2023.

Guswanto menjelaskan, sebagian besar wilayah Indonesia, terutama yang berada di selatan garis khatulistiwa, masih akan mengalami musim kemarau. Menurutnya, masa pancaroba menuju musim penghujan juga masih akan disinari Matahari dengan terik.

Guswanto menjelaskan, dalam satu pekan terakhir, sebagian besar wilayah Indonesia, terutama Jawa hingga Nusa Tenggara mengalami pertumbuhan awan minim pada siang hari.

Baca juga
Suhu Udara di Jabodetabek Panas Hingga 37 Derajat Celcius, BMKG Ungkap Penyebabnya

Kondisi ini membuat sinar matahari langsung sampai ke permukaan bumi tanpa ada halagan dari awan di atmosfer. Sehingga membuat suhu udara di luar ruangan menjadi sangat panas.

"Namun demikian, fenomena astronomis ini tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi," kata Guswanto.

Guswanto menjelaskan, faktor lainnya itu adalah seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara juga memiliki dampak besar pada suhu di suatu wilayah.

"Suhu maksimum tertinggi selama periode tersebut ada yang mencapai hingga 38 derajat Celsius, yang terukur di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 25 dan 29 September 2023, serta di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, pada tanggal 28 September 2023," jelasnya.

Menurutnya, suhu maksimum di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, berada pada kisaran 35 sampai 37,5 derajat Celsius.

"BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya," demikian Guswanto.