Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat kerugian akibat kebakaran Gunung Bromo akibat flare prewedding mencapai Rp5,4 miliar.
"Untuk dampak sudah kita hitung estimasi (sementara) sekitar Rp5,4 miliar. Itu dari biaya pemadaman, kemudian nanti kerugian kehilangan habitat satwa dan biaya pemulihan ekosistem," ujar Kepala Balai Besar TNBTS Hendro Widjanarko kepada wartawan, Jumat, 22 September 2023.
Hendro menjelaskan, kerugian lainnya yang diderita juga akibat huilangnya jasa rekreasi. Hal ini terjadi usai kawasan wisata Gunung Bromo ditutup total imbas kebakaran tersebut.
"Tapi angka itu adalah di luar biaya water bombing yang dilaksanakan oleh BNPB. Kemudian di luar biaya pipa air masyarakat yang rusak, rencananya akan diganti oleh Pemprov Jatim sesuai arahan Gubernur Jatim," katanya.
Baca juga
Calon Pengantin Minta Maaf, Klaim Sudah Padamkan Api Gunung Bromo Pakai 5 Botol Air
"Dari data kerugian sementara sebesar Rp 5,4 miliar itu. Untuk pemulihan Rp 3,5 miliar. Untuk wisata, itu gabungan antara Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), kemudian untuk penyedia jip, warung, hotel, homestay dan lainnya," jelasnya.
Hendro menjelaskan, nilai kerugian ini cukup bessar karena aktivitas wisata terpaksa ditutup total.
"Kerugian perhitungan untuk 6 sampai 10 September 2023. Sedangkan kebakaran yang sebelumnya, kami tidak melakukan penutupan total. Penutupan tersebut, untuk keamanan pengunjung dan memudahkan operasi pemadaman," tuturnya.
Artikel lainnya: Posisi Terancam, Ini Skenario Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Asian Games 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News