Gaji Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina dipertanaykan netizen. Sebab, disebut-sebut politisi PDI Perjuangan itu digaji hingga Rp8,3 miliar.
Benarkah Ahok digaji Rp8,3 miliar?
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, besaran gaji komisaris ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Besaran gaji itu berlaku per tahun yang ditetapkan dalam RUPS.
"Dalam pemberitaan disebutkan bahwa honorarium komisaris disebutkan mencapai miliaran rupiah per bulan, hal itu tidak benar," ucap Fadjar.
Baca juga
Anak Buah Erick Thohir Sentil Ahok: Jangan Jadi Komisaris Rasa Direktur
Fadjar menjelaskan, penetapan gaji atau honorarium, tunjangan, dan fasilitas yang bersifat tetap ditentukan dengan mempertimbangkan faktor skala usaha, faktor kompleksitas usaha, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan, dan faktor lain yang relevan.
"Besaran gaji atau honorarium itu berdasarkan banyak faktor, salah satunya kemampuan keuangan perusahaan," ucap Fadjar.
Ahok juga buka suara soal besaran gaji yang dia dapatkan sebagai Komut Pertamina.
"Semoga benar. Itu harapan dan doa saya agar Pertamina bisa untung di atas 10 miliar dolar," kata Ahok dikutip dari detikcom.
"Nggak benarlah. Saya dapat 45 persen dari penghasilan dirut. Kalau benar dirut Pertamina digaji hampir Rp 20 miliar per bulan. Gendeng benar jika benar," katanya.
Baca juga
Heboh Isu Ahok Bakal Jadi Dirut Pertamina, Nicke Widyawati Buka Suara
"Gaji Rp 170 jutaan per bulan. Jika ada sunting ada bonus tantiem 1 persen dari keuntungan dibagi untuk seluruh direksi komisaris dan seluruh manajemen SVP VP manager dll," katanya.
Menurutnya, besaran gaji yang dia terima sudah tampak di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
"Ya. Bisa lihat di LHKPN kami dan bonus yang ditulis itu dasarnya 1 persen dari keuntungan tetapi dibagi buat direksi sampai SVP VP Manager sampai komisaris. Dan komisaris dapatnya hanya 45 persen dari bonus dirut," kata Ahok.
"Gaji saya sebulan Rp 170 jutaan. 45 persen dari dirut," imbuh Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News