Untuk diketahui, jembatan lengkung LRT dibangun di atas Tol Dalam Kota. Rel lengkung itu menghubungkan KRL Jabodebek dari MT Haryono menuju kawasan Kuningan.
Rel lengkung ini diketahui memiliki radius 115 meter dengan menggunakan beton seberat 9.688,8 ton.
Rel lengkung LRT ini digarap PT Adhi Karya. Mereka mengklaim menggunakan metode balanced cantilever. Artinya, pembangunan struktur dilakukan dengan memanfaatkan efek keseimbangan yang membuat struktur dapat berdiri dan menahan beban sangat berat tanpa ditopang penyangga sementara.
Dengan teknik seperti itu, maka longspan ini tidak membutuhkan tiang penyangga di tengah. Sebab, jika ada tiang tersebut tentu akan mengganggu ruas Tol Dalam Kota.
Proses konstruksinya menggunakan box girder beton yang memiliki ciri khas berongga pada bagian dalamnya. Box girder ini dipasang dari kedua sisi hingga kemudian bertemu di tengah atau tepatnya di atas jalan tol.
Karena prosesnya yang dinilai cermat, pembangunan rel lengkung atau longspan LRT Jabodenek ini diganjar rekor MURI. Longspan ini dianggap menjadi jembatan terpanjang di Indonesia bahkan mungkin di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News