Seorang mahasiswa bernama Sultan Rif'at Alfatih kini tak bisa berbicara dan makan. Kondisi itu harus dia terima usai terjerat kabel fiber optik yang melintang di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, enam bulan lalu.
Sultan adalah mahasiswa semester tujuh Universitas Brawijaya, Malang. Kecelakaan itu dia alami pada 5 Januari 2023 saat mengendarai sepeda motor bersama rekan-rekannya.
Simak 6 fakta yang terungkap dalam kasus ini:
1. Kronologi Sultan terjerat kabel fiber optik
Sultan Rif'at Alfatih mengalami kecelakaan saat mengendarai motor bersama rekan-rekannya pada 5 Januari 2023. Setiba di Jalan Pangeran Antasari ada kabel fiber optik yang menjuntai dan melintang di lokasi kejadian.
Ayah Sultan, Fatih FH menjelaskan, saat itu kondisi lalu lintas sedang tersendat akibat dari kabel yang menjuntai tersebut. Sultan tengah mengendarai motor sedang berada di belakang mobil SUV.
Kabel itu sempat tersangkut di bagian atas mobil SUV itu. Namun, kabel itu terlontar ke arah Sultan saat sedang melaju. Akibatnya, Sultan dan rekannya terpental dari motor.
Kondisi mereka tak sadarkan diri dan langsung dibawa warga setempat ke rumah sakit terdekat, RS Fatmawati.
2. Kondisi Sultan
Sultan tiga hari dirawat di RS Fatmawati dalam keadaan tak sadarkan diri. Dia menjalani beberapa tindakan operasi beberapa kali.
Sultan akhirnya diperbolehkan pulang pada Mei 2023. Namun kondisinya jauh dari kondisi normal.
"(Saat ini) sama sekali tidak bisa bicara, tidak bisa makan minum secara normal," kata Fatih.
Menurutnya, tenggorokan Sultan patah. Dia pun harus menggunakan selang untuk makan dan minum. Akibatnya, berat badan Sultan turun drastis.
"Tinggi badan anak saya itu 182 cm, berat badan awalnya kurang lebih 69 (kg). Saat ini berat badannya 46 kilogram," katanya.
"Kalau bicara menderita, jadi gini kita orang normal setiap menit pasti nelan ludah kita, itu yang normal terjadi. Nah anak saya tidak bisa menelan ludahnya, artinya kalau dia berusaha nelan ludah akan masuk ke paru-paru yang membuat sekarang masuk dioperasi ini karena paru-parunya isi cairan termasuk isi ludahnya sendiri," katanya.
"Sehingga yang dilakukan setiap menit dia akan meludah, even tiap dia tidur pun dia megang gelas yang ada tutupnya untuk dikeluarkan di gelas itu," lanjutnya.
Pada 26 Juli 2023, Sultan pun sempat dilarikan ke RSCM gegara mengalami pendarahan di tenggorokannya. Dia harus kembali menjalani perawatan karena paru-parunya juga terendam air.
Selanjutnya tunggu janji penyedia kabel fiber optik >>>
3. Minta keadilan perusahaan fiber optik
Ayah Sultan, Fatih FH, kini mencari keadilan atas kecelakaan yang dialami putranya itu. Dia mencoba meminta pertanggungjawaban dari perusahaan pemilik kabel fiber optik yang menyebabkan anaknya mengalami kecelakaan.
Menurutnya, dia pernah mendatangi kantor perusahaan kabel fiber optik itu pada 5 Juni 2023. Saat itu, pihak perusahaan masih memiliki itikad baik.
"Besoknya tanggal 6 Juni mereka datang ke rumah, langsung ada utusan mereka tiga orang dan mereka mengakui betul bahwa itu (kabel) punya mereka," kata Fatih.
"Dan atas kecelakaan itu, mereka menyatakan prihatin dan akan bertanggung jawab atas kecelakaan itu sesuai standar mereka. Ya sudah, saya sampaikan intinya permintaan saya prioritaskan obati dulu anak saya sampai sembuh total. Kemudian atas biaya pengobatan yang sudah dikeluarkan, tolong supaya diganti, karena itu di luar perencanaan saya," imbuh Fatih.
Namun, setelah itu tak ada kelanjutan dari pihak perusahaan. Bahkan perwakilan perusahaan yang selama ini menjadi jembatan komunikasi, sudah tidak lagi bisa dihubungi.
"Pengacara saya yang konseling menyampaikan kasus ini memenuhi dua unsur, pertama unsur perdata karena mengandung unsur kerugian dan yang kedua pidana karena ada membahayakan nyawa seseorang dan ini disarankan pengacara saya untuk dilakukan proses hukum dua unsur ini," katanya.
4. Rencana Jual Rumah untuk Biaya Pengobatan
Akibat tingginya biaya pengobatan Sultan, Fatih mengaku berencana menjual rumahnya. Apalagi pihak perusahaan fiber optik masih belum menunjukkan itikad baik.
Namun Fatih masih berharap kasus ini berakhir secara kekeluargaan. "Tapi sampai sekarang saya masih berharap ada kekeluargaan dulu supaya tidak terlalu panjang prosesnya," ujarnya.
5. Apjatel Buka Suara
Ketua Apjatel Korwil Jabodetabek, Anton Febrian Belnis, menegaskan, jika menemukan kabel optik yang melintang di jalanan, silakan putus kabel tersebut demi keselamatan.
"Kalau ada kabel optik mengganggu di jalan, saya perintahkan putus," kata Anton.
6. Tanggapan Pj Gubernur DKI Jakarta
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta agar ada penataan terhadap semua kabel fiber optik yang menjuntai semrawut.
"Saya minta fiber optik, galian kabel, harus rapih, saya minta dinas terkait seperti apa," kata Heru Budi di Jakarta pekan lalu.
"Saya bilang Oktober 2022, hari ini sejak saya menjabat sampai ke depan saya nggak mau ada kabel optik yang berantakan. Maka saya minta rapihkan. Ketika saat itu belum rapih ya tanggung jawab pengawas sebelumnya," jelasnya.
Heru Budi pun meminta kepada warga segera melapor jika melihat kabel yang semrawut. Hal itu agar segera ditindaklanjuti dengan cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News