Kasus phising lewat pesan WhatsApp kembali terjadi. Kali ini menimpa Irwan Gema, nasabah bri cabang Sutoyo, Malang, Jawa Timur. Dia mengaku kehilangan Rp546 juta usai mendapat kiriman pesan WhatsApp file Pdf.
Irwan mengisahkan, file Pdf itu dia terima pada 11 Juni 2023. Kemudian sekitar pukul 10.00 WIB, pria berusia 67 tahun itu membuka pesan WA itu.
Usai dibuka, tak lama ponsel miliknya langsung blank dan error. Dan pada keesokan harinya, duit tabungan yang dia simpan di BRI Malang, hilang.
"Pada keesokan harinya tanggal 12 Juni uang tabungan saya Rp546 juta hilang hanya tinggal Rp90 ribu. Subuh itu hilangnya," kata Irwan di Malang, Minggu, 16 Juli 2023.
Baca juga
Buka Pesan WhatsApp Undangan Pernikahan, Rekening Pengusaha Malang Rp1,4 M Ludes
Menurut Irwan, saat ponsel miliknya error, dia sempat mendatangi service centre HP miliknya. Dia kemudian diminta me-restart HP tersebut.
Setelah itu, dia menerima pesan SMS yang kemudian muncul kode OTP yang mencoba masuk ke akun internet banking akun BRI di aplikasi BRI Mobile.
"Anehnya lagi saya dapat SMS. Disini sebenarnya saya tidak pernah pakai atau menginstal Brimo. Kok bisa BRI ini mudah sekali dibobol, sistem keamanannya rendah," jelas Irwan.
Menurutnya, uangnya mulai berpindah tangan terjadi pada 12 Juli 2023 dini hari. Pertama ada transaksi Rp500 juta ke rekening BRI atas nama Iwan. Kemudian ada lagi transaksi Rp49 juta ke rekening BNI atas nama Rachmah Fauziah.
Baca juga
Pengusaha Malang Hilang Rp1,4 M Usai Klik Undangan Nikah di WA, BRI Tolak Ganti Rugi
"Padahal, saya tidak melakukan transaksi itu sama sekali. Dari 7 mobile banking yang saya miliki hanya BRI yang dibobol," jelas Irwan.
Irwan kini melaporkan kejadian itu ke polisi. Dia juga sudah melapor ke BRI Kantor Cabang Sutoyo, Kota Malang.
Meski sudah melapor, dia mengaku disalahkan pihak bank karena telah membuka file Pdf di WhatsApp.
"Saya disalahkan karena ngklik pdf dan membagikan OTP. Loh bagaiamana bisa kita disalahkan sementara kita ini selalu memegang handphone. Saya ingin diviralkan agar tidak ada korban lagi. Sistem perlindungan harus diperbaiki jangan sampai konsumen dirugikan," ujarnya.
Artikel lainnya: Heboh Kelahiran Bayi dengan 6 Kaki di RS Lombok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News