Nama Indra Rudiansyah mencuat di tengah pengembangan vaksin Covid-19. Ya, mahasiswa S3 Clinical Medicine, Jenner Institute, Universitas Oxford, itu satu-satunya orang Indonesia yang terlibat dalam riset vaksin AstraZeneca bersama Sarah Gilbert.
Menteri BUMN, Erick Thohir pun tertarik dengan sepak terjang Indra. Erick bahkan meminta Indra mudik ke Indonesia dan membantu pengembangan vaksin Covid-19 di Tanah Air.
"Indra siap bantu ya untuk sinergi dengan Bio Farma? Dengan segala keterbatasan (waktu), paling tidak Oktober tahun depan bisa gabung ya? Kibarkan bendera merah putih,” kata Erick dalam Live Instagram bersama Indra, yang dilihat Newscast.id, Sabtu, 24 Juli 2021.
Erick Thohir Ajak Indra Rudiansyah Kembangkan Vaksin Covid di Indonesia
Menurut Erick, pengalaman Indra di Oxford sangat dibutuhkan. Apalagi saat ini Indonesia tengah mengembangkan vaksin Merah Putih.
Baca Juga: Mengenal Indra Rudiansyah, Pemuda RI di Balik Vaksin AstraZeneca
Salah satu yang bisa dikembangkan, lanjut Erick, sesuai dengan pengalaman Indra adalah viral vector mRNA atau protein rekombinan untuk virus corona atau virus lainnya yang saat ini menjadi ancaman Indonesia. Erick berharap Indra jangan bosan ditelepon oleh timnya untuk membantu Bio Farma soal vaksin dari lokasinya di Inggris.
"Saya harap Indra yang pertama selesaikan (kuliah) di Oxford, kamu sudah punya pengalaman mengembangkan viral vector yang di Indonesia Bio Farma masih gunakan inactivated virus. Nah dengan viral vector ini produksi sistemnya sudah siap dan siapa tahu bisa kembangkan untuk vaksin merah putih," ujar Erick.
Dalam kesempatan yang sama, Indra mengaku jika tak ada aral melintang, kuliahnya selesai Oktober tahun depan. Setelah itu, dia langsung kembali ke Indonesia.
“Kalau semua lancar, Insyaallah Oktober tahun depan saya selesai, Pak," ujar Indra.
Selain membujuk Indra kembali ke Bio Farma, Erick juga berniat ingin mencarikan jodoh untuk Indra.
Mulanya Erick bertanya apakah Indra yang kelahiran Bandung itu masih single atau sudah punya pasangan. Indra yang berada di Inggris menjawab dirinya masih sendiri.
"Single atau sudah ada nih? Jangan gara-gara live sama saya, jadi bohong. Single atau sudah punya pacar?" tanya Erick.
Mendengar dua kali Indra menjawab masih single, Erick mengatakan ini menjadi kesempatan bagi yang belum punya pasangan di luar sana. Alasannya, karena Indra menurut dia luar biasa, ganteng, pintar, dan kehidupan masa depannya terjamin.
"Alhamdulillah, Pak. Satu-satu dulu diberesin (kuliah S3)," kata Indra menimpali Erick sambil tertawa.
"Nanti kalau perlu dibantuin cari jodoh, kita bantuinlah sebagai orang tua angkat. Tapi enggaklah, cari sendiri, sudah bisalah ya," kata Erick yang juga sambil tertawa.
Sebelum menjadi mahasiswa S3 Program Clinical Medicine, Jenner Institute, Universitas Oxford, Indra sebenarnya pernah bekerja di Bio Farma pada 2014. Dua tahun bekerja di sana, dia ikut beasiswa LPDP dengan tujuan S3 di John Hopkins dan Oxford. Namun, dia diterima di universitas kedua.
Indra Bikin Sri Mulyani Bangga
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyampaikan apresiasinya kepada Indra Rudiansyah. Ditambah lagi, Indra merupakan seorang penerima beasiswa LPDP untuk program doktoral. LPDP merupakan program beasiswa yang dibiayai oleh keuangan negara.
“Indonesia harus berbangga karena salah satu anak bangsa, Indra Rudiansyah, tergabung dalam tim riset vaksin COVID-19 University of Oxford yang bekerja sama dengan AstraZeneca,” tulis Sri Mulyani dalam akun instagramnya @smindrawati, Sabtu (24/7).
Sri Mulyani Apresiasi Kesuksesan Indra
Sri Mulyani menceritakan awalnya Indra mendedikasikan studi doktoralnya untuk riset pengembangan vaksin malaria. Namun demi percepatan penanganan pandemi, Indra ikut mendaftar dalam program pengembangan uji klinis vaksin COVID-19.
la pun mendapatkan pengalaman langsung pemanfaatan kemajuan teknologi dalam bidang farmasi di Inggris dan berharap Indonesia bisa memiliki departemen clinical medicine.
Dari kisah tersebut, Sri Mulyani pun berharap penerima beasiswa LPDP lainnya juga bisa mengikuti jejak Indra. Yaitu memanfaatkan beasiswa yang dibiayai APBN untuk mengembangkan kemampuan dan wawasan tidak hanya untuk pribadi namun juga bagi negara.
“Kepada seluruh penerima beasiswa @lpdp_ri, gunakanlah waktu dan manfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Selama menjalani program beasiswa, kembangkanlah kemampuan dan wawasan tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk Indonesia,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News