Pasukan yang dikenal sebagai Wagner Group membuat heboh. Pasukan tentara yang berjasa menyerang Ukraina, kini melakukan serangan balik ke Rusia.
Group Wagner menyerukan pemberontakan senjara dan secara blak-blakan ingin menyerang Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Hal ini pun sudah diklaim bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, mereka sukses menembak jatuh helikopter militer Rusia pada Sabtu 24 Juni 2023.
"Sebuah helikopter baru saja menembaki sebuah barisan sipil. Helikopter tersebut telah ditembak jatuh oleh unit-unit PMC Wagner," ujarnya dalam sebuah pesan audio.
BBC melaporkan, tindakan Wagner ke Rusia sudah mulai terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Yevgeny Prigozhin menuduh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu dan Kepala Tentara di Ukraina, Valery Gerasimov, tidak kompeten dan sengaja mengurangi pasokan unit Wagner yang bertempur di Ukraina.
Siapa sebenarnya Wagner Grup itu dan kenapa mereka menyerang balik Rusia?
Grup Wagner atau Wagner Group adalah organisasi paramiliter dari perusahaan swasta yang beroperasi di Rusia. Secara resmi mereka disebut Private Military Company (PMC) Wagner.
Secara mudahnya, grup tentara ini adalah perusahaan militer yang memiliki tentara bayaran.
Melansir Live Mint, Wagner Group pertama kali muncul pada 2014. Saat itu mereka mendukung pasukan separatis pro Rusia di Ukraina timur.
BBC melaporkan, Wagner Group diperkirakan memiliki sekitar 5.000 tentara bayaran. Mereka pejuang dari resimen elit dan pasukan khusus Rusia.
Sejak kejadian pertama itu, Wagner terus berkembang. Organisasi tentara bayaran ini disebut melakukan rekrutmen besar-beasaran pada 2022. Hal ini karena Rusia kesulitan menemukan orang untuk menjadi tentara reguler dalam invasi ke Ukraina.
Wagner pun disebut telah resmi terdaftar sebagai perusahaan pada 2022. Mereka bahkan memiliki markas baru di St Petersburg.
Pada Januari 2023, Kementerian Pertahanan Inggris menginformasikan bahwa Grup Wagner memiliki 50.000 pejuang di Ukraina.
Berdasarkan investigasi BBC, ada dugaan keterlibatan mantan perwira militer Rusia, Dmitri Utkin, di Wagner Group. Dia pun disebut sebagai komandan lapangan pertama Wagner dan sosok yang menamai grup dengan nama panggilannya sendiri.
Dmitri Utkin ini juga tercatat sebagai veteran perang Chechnya, mantan perwira pasukan khusus dan Letnan Kolonel GRU, badan intelijen militer Rusia.
Kini, Wagner dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin. Dia adalah seorang pengusaha kaya dan mendapat julukan "koki Putin" lantaran menyediakan katering untuk Kremlin.
Dalam perekrutan anggota, Wagner umumnya mengincar tentara veteran yang berada di pedesaan yang membutuhkan uang untuk membayar utang.
Sepak terjang Wagner Group >>>
Grup Wagner ini sudah berulang kali membantu tentara reguler Rusia bertempur. Pada 2015, Wagner ikut terlibat dalam operasi di Suriah untuk bertempur bersama pasukan pro-pemerintah dan turut menjaga ladang minyak.
Selain itu diperkirakan sekitar 1.000 tentara Wagner ikut ambil bagian dalam kemajuan Haftar pada pemerintahan resmi di Tripoli pada 2019.
Pada 2017, Wagner Group juga terlibat untuk menjaga tambang berlian di Republik Afrika tengah. Mereka juga dilaporkan bekerja di Sudan, menjaga tambang emas.
Sanksi ke Grup Wagner
Perjalanan Grup Wagner tak mulus. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Pemerintah Prancis menuduh Wagner melakukan kejahatan berupa pemerkosaan dan perampokan terhadap warga sipil di Republik Afrika Tengah.
Wagner pun kemudian mendapatkan sanksi dari Uni Eropa.
Amerika Serikat juga melayangkan tuduhan kepada Wagner atas tindakan menanam ranjau darat dan alat peledak rakitan lain di ibu kota Libya, Tripoli, dan sekitarnya.
"Penggunaan ranjau darat dan perangkap lainnya oleh Wagner Group mengorbankan warga sipil yang tidak bersalah," kata direktur intelijen di Komando Afrika Angkatan Darat AS, Laksamana Muda Heidi Berg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News