Grup Wagner ini sudah berulang kali membantu tentara reguler Rusia bertempur. Pada 2015, Wagner ikut terlibat dalam operasi di Suriah untuk bertempur bersama pasukan pro-pemerintah dan turut menjaga ladang minyak.
Selain itu diperkirakan sekitar 1.000 tentara Wagner ikut ambil bagian dalam kemajuan Haftar pada pemerintahan resmi di Tripoli pada 2019.
Pada 2017, Wagner Group juga terlibat untuk menjaga tambang berlian di Republik Afrika tengah. Mereka juga dilaporkan bekerja di Sudan, menjaga tambang emas.
Sanksi ke Grup Wagner
Perjalanan Grup Wagner tak mulus. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Pemerintah Prancis menuduh Wagner melakukan kejahatan berupa pemerkosaan dan perampokan terhadap warga sipil di Republik Afrika Tengah.
Wagner pun kemudian mendapatkan sanksi dari Uni Eropa.
Amerika Serikat juga melayangkan tuduhan kepada Wagner atas tindakan menanam ranjau darat dan alat peledak rakitan lain di ibu kota Libya, Tripoli, dan sekitarnya.
"Penggunaan ranjau darat dan perangkap lainnya oleh Wagner Group mengorbankan warga sipil yang tidak bersalah," kata direktur intelijen di Komando Afrika Angkatan Darat AS, Laksamana Muda Heidi Berg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News