Sebanyak 50 warga Indonesia mendapatkan undangan langsung dari Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, untuk berangkat ibadah haji ke Tanah Suci.
Para calon jemaah haji undangan itu diberangkatkan ke Arab Saudi pada Rabu, 21 Juni 2023. Pelepasan ini dilakukan langsung Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi.
Dalam rombongan haji gratis dari Raja Arab Saudi itu tampak sejumlah tokoh publik hingga tenaga pengajar. Seperti Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, pengajar di Pondok Pesantren, hingga warga biasa.
"Kalau kuota haji secara keseluruhan (Indonesia di tahun 2023) sekitar 221.000 jemaah. Kalau untuk undangan (dari Raja Salman hari ini diberangkatkan), sekitar 50 (orang)," kata Faisal.
Baca juga
Bos Garuda Indonesia Diminta Siapkan 80 Kursi Bisnis Untuk Anggota DPR Naik Haji
Faisal menjelaskan, Kerajaan Arab Saudi memang mengundang sejumlah orang dari negara-negara pilihan untuk melaksanakan ibadah haji. Undangan ini tak hanya berlaku untuk Indonesia, tetapi juga negara lainnya.
Program ini merupakan bagian dari Program Tamu Raja Salman dalam rangka mempererat hubungan Arab Saudi dengan negara-negara Islam di seluruh dunia.
"Jadi, untuk tahun ini adalah sekitar 50 jemaah haji yang merupakan tamu khusus dari Raja Salman. Tentu dengan potensi yang dimiliki oleh Kerajaan Arab Saudi, (kami) terus berusaha meningkatkan atau memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji di seluruh Indonesia," ujar Faisal.
Faisal menjelaskan, undangan ini tak hanya diterima tokoh publik. Masyarakat umum pun bisa mendaftarkan diri untuk dapat mengajukan permohonan mendapat undangan ibadah haji dari Raja Arab Saudi.
Baca juga
Rekomendasi 5 Makanan Khas Arab Saudi yang Wajib Dicicipi Saat Ibadah Haji
Para calon jemaah bisa mengajukan permohonan ke Kedutaan Besar Arab Saudi. Nantinya, kedutaan akan berkoordinasi dengan pihak terkait dan menentukan siapa yang berhak berangkat.
"Pada prinsipnya, kita berharap seluruh jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik. Terkait dengan ada kriteria atau tidak, ini dikoordinasikan dengan otoritas terkait di Arab Saudi dan mereka yang akan menentukan," katanya.
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengatakan, orang-orang yang diundang Kerajaan Arrab Saudi biasanya yang dianggap memiliki pengaruh di negaranya.
"Kalau di Indonesia mungkin karena penduduk islam terbanyak, maka kita paling banyak, itu 50 orang. kalau negara-negara lain itu ada 10 (orang), ada 5 (orang). Jadi satu kebanggan juga buat kita," ujar Nasaruddin Umar.
Artikel lainnya: Asnawi Ungkap Isi Chat dengan Alejandro Garnacho Usai Insiden Tekel Horor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News