Saat makanan menipis, mereka kemudian mencoba menjelajah hutan yang dikenal penuh dengan hewan liar dan penduduk yang kejam.
Menurut Sanchez, dalam perjalanan itu, anak-anak itu memakan chontaduro (buah palem), mangga liar, dan buah-buahan dari hutan.
Sementara itu, anggota tim pencari lainnya yakni Luis Acosta dari National Indigenous Organization of Colombia mengatakan, anak-anak itu juga memakan benih, akar, dan tanaman lain yang dapat dikenali sebagai makanan.
Namun tidak diketahui, apakah anak-anak itu juga memakan makanan yang dijatuhkan tim penyelamat dari udara atau tidak.
Anggota regu pencari pribumi lainnya, Henry Guerrero, mengungkapkan, anak-anak itu juga membekali dirinya berupa sejumlah peralatan dan alat tidur yang tersedia di pesawat.
Tidak adanya sinyal telepon di hutan membuat anak-anak itu kesulitan untuk menghubungi tim penyelamat.
Guerrero juga menyoroti keberanian Leslie yang memimpin tiga adik-adiknya dalam bertahan hidup. Leslie yang memberikan arahan agar adik-adiknya pula membawa peralatan yang tersedia di pesawat.
Menurut Guerrero, Lesly sangat cerdas memilih barang seperti terpal, handuk, senter, dan beberapa pakaian. Selain itu juga Leslie membawa sebotol soda yang digunakan untuk persediaan air minum.
Kementerian Pertahanan Kolombia pun memuji Lesly: "Berkat dia, keberaniannya, dan kepemimpinannya, tiga orang lainnya dapat bertahan, dengan perhatiannya, pengetahuannya tentang hutan."
Guerrero menjelaskan, saat ditemukan, kondisi anak-anak itu sangat lemah. Bahkan Tien Noriel tidak bisa berjalan.
Kini, keempat kakak beradik itu diberi perawatan medis dan psikologis.
Direktur Institut Kesejahteraan Keluarga Kolombia Astrid Caceres menjelaskan, anak-anak itu sedang tidur dan dua anak tertua mengalami demam tinggi.
Menurutnya, pemulihan anak-anak itu diperkirakan bisa mencapai dua sampai tiga minggu dengan perawatan di Bogota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News