PDIP bereaksi dengan aksi PSI yang mencalonkan Kaesang Pangarep sebagai Wali Kota Depok. Padahal Kaesang bukanlah kader dari partai yang digawangi Giring Ganesha yang juga bekas vokalis Band Nidji.
Sekretaris DPC PDI-P Kota Depok Ikravany Hilman mengunggah sebuah video di sosial media. Dia berbicara dengan latar belakang baliho Kaesang Pangarep yang dipasang PSI di Jalan Margonda.
Awalnya, kameramen menanyakan Ikra sedang memikirkan apa sampai terlihat pusing. Ketua Fraksi PDIP di DPRD Depok itu kemudian menyindir partai politik yang mengusung kader PDI Perjuangan sebagai wali kota.
"Lagi mikirin dulu ada partai yang sebelum pemilu surveinya enggak sampai 4 persen, terus dia janjiin, kalau dia menang pajak kendaraan (bakal) gratis, SIM seumur hidup, padahal cuma 3 sampai 4 persen," kata Ikra dalam video tersebut.
Baca juga
Kader PSI Ber-KTP DKI Bentuk Relawan Sang Menang, Dukung Kaesang Jadi Wali Kota Depok
Sekarang, lanjut Ikra, ada lagi partai memakai cara yang sama. Mengatakan jika partai itu menang Kaesang Wali Kota Depok padahal targetnya hanya 6 kursi DPRD Kota Depok.
"Enam kursi gimana mau menang, nomor q di DPRD Depok sekarang 12 kursi, nomor duanya 10 kursi, nomor 3 juga sama 10 kursi, nah 6 kursi dari mana menangnya, tapi kan dia bikin gede-gede, kalau dia menang Kaesang wali kota," kata Ikra.
Ikra juga mengungkapkan partai politik tersebut itu juga sempat menggunakan Ganjar Pranowo yang dinilai sebagai ajang untuk mengerek popularitas partai tersebut.
"Udah ah pusing gua, enggak tahu partai apaan, gua mau latihan band dulu, gua mau manggung," katanya ketus.
Sang kameramen bertanya apakah Ikra mau alih profesi sebagai vokalis. Namun hal tersebut langsung dibantah.
Baca juga
PSI Pasang Baliho Gambar Kaesang di Depok: Fotonya dari Saya
"Kaga, mau jadi ketua umum partai," kata Ikra.
Ikra pun mengakui sengaja membuat video tersebut. Dia mempertanyakan kaderisasi dari partai tersebut.
"Apakah PSI enggak percaya dengan kadernya sendiri? Atau gimana? Ataukah PSI enggak ada kaderisasi? Saya enggak tahu," kata dia.
"Sebetulnya memang ini fungsi partai melakukan pengkaderan, jangan sampai kegagalan pengkaderan mengambil jalan pintas, kenapa enggak Giring yang dimajukan di Depok, kenapa Kaesang, bukan Giring," kata Ikra.
Tanggapan PSI >>>
PSI menanggapi komentar PDIP soal baliho Kaesang Pangarep. Mereka menilai tidak terlalu memikirkan komentar dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Wakil Ketua DPD PSI Depok, Icuk Pramana Putra, mengaku santai menanggapi kritik dari PDIP. Termasuk soal alasan kenapa tidak mengajukan Giring sebagai Wali Kota Depok.
"Menanggapi pernyataan Bang Ikra, kami pengurus PSI Kota Depok santai dan tidak terlalu memusingkan," ucap Icuk.
Icuk menegaskan, PSI tetap pada keputusannya untuk mencalonkan Kaesang dalam Pemilihan Wali Kota Depok 2024. Menurutnya hal itu untuk membawa perubahan di Depok.
Icuk pun menuding balik PDIP Depok yang dinilai terancam dengan kehadiran PSI.
"Selama ini kan kami ingin membawa perubahan. Kalau begini kan terlihat, tidak hanya PKS yang tidak nyaman. Bahkan PDIP juga merasa terancam," ujarnya.
Icuk pun menyinggung keputusan PDIP saat Pilkada Depok 2020 yang berkoalisi dengan PKS. Keputusan itu dinilai menyakitkan perasaan relawan yang mendukung Pradi- Afifah saat itu.
"Warga Depok tahu setelah pilkada di hari-hari pertama PDIP yang merapat mesra dengan PKS, tanpa mengindahkan perasaan Pradi-Afifah, relawan, simpatisan. Silakan cek di media," ucapnya.
"Jangan paksakan partai politik menjadi monarki absolut. Kalau mau demokrasi ini maju harus tinggalkan kebijakan yang mendegradasi demokrasi kita," tegasnya.
"Yah santai aja. Namanya kakak tertua mem-bully adiknya wajar, berarti kami cukup siap untuk bertarung," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News