Ponsel milik Ketua KPK, Firli Bahuri, diklaim diretas. Mantan penyidik komisi antirasuah, Yudi Purnomo menilai ada kejanggalan dari peretasan HP milik mantan bosnya itu.
Yudi Purnomo menilai peretasan HP Firli Bahuri adalah kebetulan yang aneh. Apalagi Firli juga tidak melapor ke polisi soal peretasan.
"Harusnya Firli laporin ke polisi terkait hack sehingga handphone-nya bisa diperiksa tim siber benar di-hack atau tidak, memang kebetulan yang aneh," kata Yudi kepada wartawan, Selasa, 11 April 2023.
"Handphone Firli di-hack padahal dia sedang dilaporkan di Dewas terkait dugaan kebocoran dokumen penyelidikan di ESDM," ujarnya.
"Hack atau meretas merupakan tindak pidana sehingga Firli wajib laporin ke polisi terkait pengakuannya bahwa HP-nya di-hack sehingga handphone-nya bisa diperiksa oleh tim siber benar atau tidak di-hack," kata Yudi.
"Jangan sampai ada persepsi di masyarakat dia sedang membangun alibi, sebagaimana kita tahu dia sedang dilaporkan di Dewas oleh beberapa kelompok masyarakat terkait dugaan kebocoran dokumen penyelidikan di ESDM, sehingga salah satu calon barang bukti penting adalah isi handphone Firli," imbuhnya.
Nama Firli Bahuri saat ini tengah menjadi sorotan atas sejumlah kasus terbaru di KPK. Mulai dari pemberhentian Brigjen Endar Priantoro sebagai Direktur Penyelidikan hingga kasus dugaan pembocoran dokumen korupsi Kementerian ESDM.
Terkait kasus terakhir, Firli Bahuri sudah dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK dan Polda Metro Jaya.
Ponsel Firli Bahuri diretas >>>
Juru Bicara KPK, Ali Fikri, menyatakan, peretasan tak hanya dialami oleh salah satu pimpinan KPK. Tetapi juga pegawai KPK. Namun dia tidak menyebutkan ponsel siapa yang diretas.
"Saat ini sedang terjadi, sejak (10/4) pagi ponsel salah satu pimpinan KPK dan pegawai sedang di-hack," kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 11 April 2023.
Informasi yang dikumpulkan, nama pimpinan KPK yang HP-nya diretas adalah Firli Bahuri.
Ali Fikri menambahkan, saat ini peristiwa peretasan masih ditangani sistem IT internal dan menggandeng Kementerian Kominfo.
"Permasalahan ini pun masih ditangani oleh IT KPK untuk pemulihannya. KPK juga sedang mengkoordinasikannya dengan pihak Kemenkominfo," imbuh Ali.
Singgung soal hoax
Ali Fikri mengimbau masyarakat tidak agar tidak mempercayai begitu saja informasi yang tersebar yang belakangan ini menyeret nama pimpinan KPK.
"Akhir-akhir ini begitu banyak beredar informasi yang mengatasnamakan pimpinan ataupun insan KPK lainnya. Namun, setelah dilakukan cross check ternyata tidak benar," klaim Ali.
"Hoaks hanya akan memecah belah persatuan kita," ujarnya.
"Kami mewanti agar masyarakat terus berhati-hati jika ada modus-modus yang melanggar hukum dengan mengatasnamakan pimpinan ataupun pegawai KPK," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News