Kasus dugaan kebocoran dokumen penyelidikan korupsi di Kementerian ESDM yang ditangani KPK bikin heboh. Usai rekaman suara, kini beredar rekaman video yang berisi pengakuan terkait asal mula dokumen tersebut didapat ESDM.
Video berdurasi 26 detik tersebut viral di media sosial dan di-retweet oleh dua mantan penyidik KPK yakni Novel Baswedan dan Yudi Purnomo.
Dari rekaman video itu terlihat boks berisi sejumlah dokumen. Video ini tak menampilkan secara utuh para pihak yang terlibat pembicaraan.
Namun terlihat jelas ada salah satu orang yang mengenakan arloji di tangan kanannya dan tak bersarung tangan, mengambil berkas di dalam boks. Seorang lainnya terlihat mengenakan sarung tangan warna hitam.
Baca juga
Beredar Rekaman Penyidik KPK Berseteru Hingga Walk Out Saat Rapat dengan Firli Bahuri
Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo menjelaskan kebiasaan timnya dahulu menggeledah suatu instansi.
"Pengalaman saya ini suasana saat penyidik KPK geledah, memakai sarung tangan, dan situasinya sedang menginterogasi pemilik barang bukti yang ditemukan untuk ditanya dokumen dokumen itu terkait apa dan mengapa bisa ada di dia, siapa yang ngasih," ucap Yudi melalui akun Twitternya dikutip Selasa, 11 April 2023.
Saat kedua sosok di video memilah dokumen, terdengar seorang pria menjelaskan tentang satu dokumen. Nama Ketua KPK Firli Bahuri dan Menteri pun disebut oleh salah seorang sosok di video tersebut.
Berikut transkrip percakapan pria tersebut:
Oh ini, ini yang saya cerita tadi nih.
.... enggak usah diinfoin.
Iya, saya disebut di sini, iya.
Itu dari Pak Menteri dapatnya dari Pak Firli, dari Pak Firli dapatnya.
Sebaiknya jangan, deh. Sensitif.
Belum diketahui siapa pria yang memeriksa dokumen dan pria yang mengatakan hal tersebut.
Selanjutnya tanggapan KPK >>>
Dugaan kebocoran dokumen ini terungkap beberapa hari lalu di media sosial. Sebuah tangkapan layar percakapan apikasi WhatsApp ramai di media sosial.
Dalam unggahan di Twitter, disebutkan dokumen itu ditemukan saat penyidik KPK menggeledah sebuah ruangan di Kementerian ESDM. Penggeledahan terjadi pada akhir Maret 2023.
Saat itu penyidik KPK menemukan dokumen yang mirip dengan laporan hasil penyelidikan KPK. Padahal dokumen itu bersifat sangat rahasia dan hanya diketahui kalangan tertentu saja. Saksi pemilik ruangan tersebut dikabarkan sudah diperiksa.
Juru Bicara KPK, Ali Fikri tidak membenarkan maupun membantah terkait beredarnya video tersebut. Dia hanya menegaskan soal adanya laporan yang tengah diusut Dewan Pengawas KPK soal dugaan kebocoran.
Baca juga
5 Kontroversi Firli Bahuri di KPK: Naik Helikopter Mewah Hingga 'Pecat' Brigjen Endar
"Kami tentu sangat menghargai beberapa pihak yang melaporkan dinamika dan isu dugaan kebocoran dokumen kepada Dewas KPK," ujar Ali dalam keterangannya.
"Kita semua tentu juga menunggu hasil tindak lanjut dari Dewas KPK tersebut," ujar Ali.
"Sehingga marilah kita serahkan proses tersebut pada mekanisme di Dewas, sehingga kami berharap tidak ada lagi pihak yang membangun narasi kontraproduktif terkait persoalan dimaksud. Karena hal tersebut justru akan mengganggu stabilitas pemberantasan korupsi di Indonesia," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News