Geger Dukun Pengganda Uang Banjanegara Bunuh 11 Korbannya, Ini Motif dan Kronologinya

  • Arry
  • 4 Apr 2023 08:58
Geger dukun pengganda uang di Banjanegara bunuh 11 korbannya(ist/ist)

Kasus dukun pengganda uang di Banjanegara, Jawa Tengah membuat heboh masyarakat. Pelaku diketahui membunuh 11 korbannya.

Pelaku yang bernama Slamet Tohari, 45 tahun, megaku memiliki kemampuan melipatgandakan uang. Keahlian itu pun menarik perhatian warga.

Namun, modus tersebut terbongkar usai anak korban melapor ke polisi. Polisi pun menemukan 11 jenazah yang diduga adalah korban pembunuhan Slamet. ke-11 jenazah itu dikubur di sebuah lahan di lereng bukit. Sebagian kondisinya tinggal tulang belulang, dan ada yang masih utuh.

Kronologi kasus dukun pengganda uang Banjanegara

Kasus ini terungkap usai polisi menerima laporan orang hilang berinisial PO pada Senin, 27 Maret 2023. PO diketahui adalah warga Sukabumi, Jawa Barat. Dia hilang usai berkunjung ke Banjanegara untuk bertemu Slamet pada Kamis, 23 Maret.

Sebelum dinyatakan hilang, PO sempat mengirik pesan WhatsApp kepada keluarga agar anaknya datang ke rumah Slamet bersama aparat jika dirinya tidak ada kabar lagi.

"Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat," bunyi pesan tersebut.

Usai menerima pesan tersebut, pihak keluarga tidak mendapat kabar apa pun dari PO. Setelah empat hari, pihak keluarga kemudian melapor ke Polres Banjanegara. Polisi pun langsung terjun ke rumah Slamet untuk melakukan penyelidikan.

Selanjutnya >>>

 

Saat mendatangi Slamet, polisi menemukan PO telah dikuburkan di lahan perkebunan. "Korban (PO) telah dikubur di jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.

Dari titik penguburan PO, polisi kemudian menemukan 10 jenazah lainnya pada lokasi yang tidak berjauhan.

Hendri menjelaskan, pembunuhan yang diduga dilakukan Slamet terkait dengan aksi penggandaan uang yang dilakukannya. Aksi ini sudah berlangsung selama lima tahun.

Dalam aksinya, Slamet mengakui bisa melipatgandakan uang pada pasiennya. Salah satunya adalah PO.

Korban diketahui sudah beberapa kali menyetorkan uang kepada Slamet agar digandakan uangnya. Namun, harapan PO tak berbuah lantaran tak kunjung menghasilkan.

PO akhirnya menagih uang itu ke Slamet. Namun hal tersebut justru membuat Slamet kesal dan akhirnya tega membunuh korban dengan cara diracun.

Menurut Hendri, total uang yang diberikan PO mencapai Rp70 juta. Slamet berjanji bisa melipatgandakan uang itu hingga Rp5 miliar.

"Korban terus menagih mana hasil penggandaan uangnya. Akhirnya tersangka kesal dan memberikan minuman berisi potas kepada korban," jelas Hendri.

Berdasarkan data sementara yang dikumpulkan polisi, jumlah korban sebanyak 11 orang. Seluruh korban ditemukan di sebuah lereng bukit yang ditanami pohon puspa dan singkong.

Kondisi jenazah korban saat ditemukan ada yang masih utuh dan ada pula yang sudah membusuk hingga tinggal tulang belulang.

"Saat ini ada penambahan jumlah korban. Untuk selanjutnya, jumlah korban berapa dan identitasnya dapat dijelaskan oleh pimpinan kami," tutur Hendri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait