Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI menjadi sorotan usai mengunggah gambar etua DPR Puan Maharani berbadan tikus. Dalam gambar itu juga terdapat latar belakang gedung kura-kura DPR.
Ketua BEM UI, Melki Sadek Huang, menjelaskan alasan dibuatnya gambar yang diunggah di akun media sosial resmi BEM UI. Menurutnya, apa yang dipublikasikan itu sebagai bentuk kemarahan kepada DPR.
“Melalui publikasi tersebut kami ingin sampaikan pada masyarakat untuk jangan berharap dan percaya banyak pada DPR saat ini karena bagi kami DPR tak lebih dari perampas hak masyarakat dan pelanggar konstitusi,” kata Melki dalam keterangan tertulisnya.
“Kami rasa DPR sudah tidak pantas lagi menyandang nama Dewan Perwakilan Rakyat dan lebih pantas diganti namanya menjadi Dewan Perampok, Penindas, ataupun Pengkhianat Rakyat,” tutur mahasiswa Fakultas Hukum ini.
Kritik BEM UI ke DPR dengan mengunggah gambar Puan Maharani berbadan tikus
“DPR harusnya menuruti putusan MK untuk memperbaiki UU Cipta Kerja dengan partisipasi bermakna, bukannya malah turut mengamini tindakan inkonstitusional Presiden Jokowi dengan mengesahkan Perppu Cipta Kerja yang menyalahi konstitusi,” ujarnya.
Diprotes Politisi PDI Perjuangan
Politisi senior PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, protes keras atas pemuatan gambar koleganya di partai, Puan Maharani berbadan tikus itu. Menurutnya, apa yang dilakukan mahasiswa sebagai hal yang kurang patut dilakukan.
“Rasanya kurang patut apabila mahasiswa menyampaikan umpatan-umpatan yang kurang terdidik, asal bunyi, merendahkan akal budi. Ajak wakil-wakil rakyat berdiskusi, berdebat, secara terbuka dan mendasar," kata Hendrawan kepada wartawan.
"Dalam bahasa Jawa ada istilah "waton suloyo", asal-asalan, yang penting beda dan menarik perhatian," ujarnya.
Artikel lainnya: Heboh Ardhito Pramono Ngamuk di Kafe: Ngaku Anak Pejabat, Lempar Gelas, Minta Maaf
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
