Penerbitan izin mendirikan bangunan atau IMB di kawasan Tanah Merah di sebelah Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara menuai kritik. IMB itu diterbitkan Anies Baswedan pada 2021.
Kritik muncul usai peristiwa kebakaran di Depo Plumpang yang kemudian merembet ke pemukiman Tanah Merah. Akibatnya, sebanyak 19 orang tewas dan 49 luka-luka.
Penerbitan IMB itu dikritik karena pemukiman warga itu berada di buffer zone atau zona bahaya depo penyimpanan BBM di Plumpang.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menyatakan, pada 2016 Basuki Tjahaja Purnama saat menjabat Gubernur DKI Jakarta pernah meminta agar penduduk Tanah Merah segera pindah. Karena lahan tersebut berada di zona berbahaya untuk ditempati.
Baca juga
Jejak Warga di Tanah Merah Depo Plumpang: Dapat KTP dari Jokowi, IMB dari Anies
"Apa yang diwanti-wanti Pak Ahok (soal warga bertempat tinggal di sekitar Depo Pertamina Plumpang) itu kejadian (terbakar) sekarang," kata Prasetyo.
"Ya, kan, memang sebetulnya (lahan disekitar Depo Pertamina Plumpang) bukan di-(tempati) oleh masyarakat," ujarnya.
Llau apa alasan Pemprov DKI Jakarta menerbitkan IMB untuk warga Tanah Merah?
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, Sarjoko, mengungkapkan alasan penerbitan IMB Kawasan pada 2021.
Baca juga
Erick Thohir Pilih Pindahkan Depo Plumpang dan Bangun Buffer Zone di Tanah Merah
Menurutnya, penerbitan IMB Kawasan di Tanah Merah itu untuk memenuhi warga yang berada di sebelah Depo Plumpang itu.
"Untuk IMB yang pernah diberikan, itu kan sebenarnya hanya semata dukungan supaya kebutuhan layanan dasar di sana (sekitar Depo Pertamina Plumpang) itu bisa terpenuhi," kata Sarjoko.
Menurut Sarjoko, kebutuhan layanan dasar itu seperti akses terhadap jalan serta air bersih. Sehingga, setelah terbitnya IMB Kawasan, warga Tanah Merah itu bisa mendapatkan akses air bersih.
"Misalnya, air bersih, air minum, kemudian aksesibilitas jalan, mobilitas ekonomi," ucap Sarjoko.
Artikel lainnya: Mertua Didiagnosa Stroke Kuping, Kiky Saputri Diketawain Dokternya di Singapura
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News