Video itu langsung ramai. Budhi pun langsung meminta maaf atas kejadian tersebut melalui akun Instagram Pemkab Banjarnegara.
"Mohon maaf kemarin saya menyebut Menteri Penjahit, karena saya tidak hapal namanya panjang sekali. Ini sekarang saya baca yang jelas, ini saya baca dan saya mohon maaf, (yang betul) adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan," kata dia.
Pria yang akrab disapa Wing Chin itu mengaku tidak bermaksud menghina apa pun. Termasuk suku Batak bermarga Pandjaitan.
"Dan terakhir kepada warga dari Tapanuli yang memiliki warga Panjaitan, yang pada waktu yang lalu saya sebut Penjahit karena saya tidak hafal, karena saya tidak hafal marga warga Tapanuli. Tapi hari ini saya baru paham, maka saya tulis, dan saya mohon maaf, yang sebenarnya adalah marga Panjaitan," kata Budhi.
Persoalan 'penjahit' itu selesai. Luhut pun menerima permintaan maaf Budhi.
2. Minta Warga Tak Takut Gelar Kegiatan di tengah Covid-19
Budhi juga pernah meminta warganya tidak takut menggelar kegiatan selama pandemi Covid-19. Asalkan tetap menjaga protokol kesehatan.
"Saya berpesan kepada masyarakat, pak bupati bertanggung jawab sepenuhnya untuk kegiatan pengajian, olahraga, kesenian, ebeg monggo jalan terus. Tetapi aja kelalen (jangan lupa) protokol kesehatan jangan sampai tidak dipakai," kata Budhi Sarwono dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu.
Budi berkilah, pidato dalam video tersebut mengacu pada instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2021 tentang perpanjangan PPKM berbasis mikro.
"Saya hanya menjalankan perintah pimpinan saya, Instruksi Menteri Dalam Negeri. Saya kepanjangan tangan presiden, saya membaca di sini, pada halaman 5 di huruf h. Di situ menjelaskan, kegiatan seni, sosial dan budaya yang dapat menimbulkan kerumunan, diizinkan dibuka maksimal 25 persen," kata Budhi.
Kini Budhi petualangan Budhi berakhir di rutan KPK usai ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News