Kondisi Terbaru D Korban Mario Dandy: Tak Perlu Obat Penenang, Mata Sudah Terbuka

  • Arry
  • 26 Feb 2023 10:44
Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menjenguk D, anak pengurus GP Ansor, yang menjadi korban penganiayaan Mario Dandy Satrio(yaqut cholil qoumas/twitter)

Kondisi D yang menjadi korban penganiayaan Mario Dandy Satrio, anak mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, hingga saat ini masih dirawat di ICU RS Mayapada. Kondisinya sudah menunjukkan peningkatan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawathi menjelaskan kondisi terakhir D. Kondisi kesehatan D didapat dari dokter ICU yang merawat D.

"Kami melihat kondisi David dan mendapat penjelasan dokter ICU mengenai perkembangan kesehatan David," kata Sri Mulyani usai menjenguk D pada Sabtu, 25 Februari 2023.

"Dokter menyampaikan keadaan David yang lebih baik dibanding hari pertama perawatan, yang memberikan harapan. Namun proses observasi perkembangan dan perawatan David masih panjang," ungkap Sri.

Baca juga
Pengacara Minta Buzzer Tak Serang Ag Pacar Mario Dandy: Dia Nyaris di-DO Sekolah

Sementara itu pihak keluarga menjelaskan, saat ini D sudah tidak memerlukan obat penenang. Selain itu, D juga sudah menunjukkan respons positif.

"Saat ini David itu masih di ICU, cuma sejak kemarin itu lihat dokter juga sudah tidak memberikan obat penenang lagi karena mau melihat responsnya David," kata paman David, Rustam.

"Alhamdulillah ada respons ya. Jadi kita optimis lah dia sadar. Sebenarnya ya kita serahkan ke tim dokter lagi. Tadi juga kita udah ngecek, sekarang itu udah mulai ada gerakan mata dan lain-lain, ada respons lah dan itu sesuatu yang positif," kata dia.

"Jadi tadi sih mata sempat terbuka terus tertutup lagi, terus ada gerakan kaki gitu," ujarnya.

Baca juga
Kronologi Lengkap dan Motif Mario Dandy Satrio dan Shane Lukas Aniaya D

Untuk diketahui, D diduga dianiaya Mario Dandy pada Senin, 20 Februari 2023. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan Mario Dandy diduga memukul, menendang, hingga menginjak kepala D beberapa kali.

"Sesuai dengan apa yang video itu tayangkan, yaitu telah terjadi kekerasan terhadap anak korban D dengan cara menendang kepala anak korban beberapa kali, kemudian menginjak kepala anak korban beberapa kali," kata Ade Ary.

"Dan juga menendang perut anak korban dan memukul kepala anak korban ketika anak korban berada pada posisi push up," katanya.


Selanjutnya D mengalami kondisi Diffuse Axonal Injury >>>

 

Kuasa hukum korban, M Syahwan Arey, menjelaskan, D mengalami kondisi Diffuse Axonal Injury usai dipukuli dan ditendangi Mario Dandy Satrio.

Menurutnya, kemajuan kondisi D itu ditunjukkan dari GCS atau glasgow coma scale alias skala yang dipakai untuk mengetahui tingkat kesadaran pasien yang koma.

"Kondisi saat ini ada kemajuan dari GCS 4/15 ke 6/15," ujar Syahwan.

“Kami memohon dukungan dan doa dari seluruh warga Indonesia, mudah-mudahan David ada perkembangan lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, anggota bidang cyber dan media PP GP Ansor Ahmad Taufiq menyebutkan, David terkena diffuse axonal injury. "Menurut dokter bahwa ananda David kena diffuse axonal injury," ujarnya.

Baca juga
D Anak Pengurus GP Ansor Alami Diffuse Axonal Usai Dianiaya Mario, Kondisi Apa Itu?

Taufik menjelaskan, kondisi tersebut disebabkan benturan keras di bagian kepala. Benturan tersebut seperti saat kecelakaan motor berkecepatan tinggi dan mengakibatkan trauma mendalam di otak.

Apa itu Difusse axonal injury?

Melansir Jurnal Neuroanestesi Indonesia, Diffuse Axonal Injury atau cedera aksonal difus adalah keadaan penderita mengalami kehilangan kesadaran lebih dari 6 jam pada cedera otak traumatik berat dan tanpa lesi masa intrakranial.

Melansir laman Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Diffuse Axonal Injury atau DAI terjadi karena robekan akson di perbatasan antara substansia alba dengan substansia grisea saat otak mengalami trauma akselerasi, deselerasi, atau rotasi.

Diffuse Axonal Injury ini terbagi menjadi 3 kategori:

  • Kelas I Ringan
    Koma 6-24 jam diikuti oleh gangguan memori ringan -sedang, disabilitas ringan-sedang
  • Kelas II Sedang
    Koma lebih dari 24 jam diikuti amnesia dalam waktu lama, gangguan memori ringan-sedang, gangguan perilaku dan kognitif
  • Kelas III Berat
    Koma berbulan-bulan dengan motorik fleksi atau ekstensi abnormal, gangguan kognitif, memori, bicara, sensorik, motorik.

Kondisi Diffuse Axonal Injury harus ditangani dengan cepat dan tepat. Jika tidak cepat, kemungkinan pasien akan mengalami cacat permanen dan tetap dalam kondisi vegetative.

Kondisi vegetative ini adalah gangguan fungsi otak kronis. Kondisi ini membuat serebrum atau bagian otak yang mengendalikan perilaku dan pikiran tidak lagi berfungsi secara normal, namun hipotalamus dan batang otak, yakni bagian otak yang mengendalikan fungsi vital masih bisa berfungsi dengan baik.

Sementara itu Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Jawa Tengah, Christian Beta Kurniawan menjelaskan, kondisi ini bisa berakibat fatal bagi pasien.

"Ada pula yang karena cukup berat bisa kondisi menurun, bahkan bisa koma berlanjut dan meninggal dunia," papar Christian. "Karena kerusakan juga sampai ke pusat-pusat vital otak," ujarnya.

Artikel lainnya: CS Misterius BCA Terungkap, Ini Sosoknya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait