Kota Solo direndam banjir sejak Kamis, 16 Februari 2023. Wali Kota Gibran Rakabuming Raka menetapkan Solo darurat bencana banjir selama 14 hari.
Keputusan itu diambil setelah 16 kelurahan terendam banjir dan membuat 21.846 jiwa terdampak. Selain itu sebanyak 3.898 orang mengungsi.
”Statusnya (tanggap darurat) sudah dikeluarkan, baik oleh Bupati Sukoharjo (Etik Suryani) maupun Wali Kota Surakarta (Gibran Rakabuming Raka)," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Sabtu, 18 Februari 2023.
"Statusnya tanggap darurat dan ini berlaku 14 hari ke depan. Mudah-mudahan dalam waktu 14 hari ini sudah bisa tertangani,” ujarnya.
Baca juga
Banjir Terjang Solo: 16 Kelurahan Terendam, 21.846 Warga Terdampak
Suharyanto menjelaskan, bantuan untuk penanggulangan banjir terus dikerahkan. Mulai dari uang sebesar Rp 500 juta hingga paket sembako.
"Saya mendapatkan tugas khusus dari Presiden Jokowi untuk turut menangani banjir dengan memberikan alat penanganan banjir dan paket sembako," kata Suharyanto.
"Kami bantu 2.500 selimut, 2.500 matras, 2.000 paket sembako, 1.000 hygiene kits, 1.000 alat kebersihan, 200 tenda keluarga, tenda 6x12 meter enam unit, perahu polietilen 2 unit," katanya.
Menurut Suharyanto, BNBP terus melakukan upaya mitigasi, rehabilitasi dan rekonstruksi, serta melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai langkah antisipasi dalam menangani darurat banjir ini.
"BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memprakirakan terjadi hujan lebat di Jateng, Minggu. Kita akan lakukan TMC jika cuaca ekstrem," ungkap dia.
Sementara itu Sekretaris Daerah Solo, Ahyani menyatakan, saat ini hampir seluruh pengungsi pulang ke rumahnya. Namun belum dilakukan pembersihan lingkungan sekitar.
"Banjir terjadi akibat hujan yang tak hanya di Solo namun bagian hulu. Ini seperti banjir 2007, tetapi dampaknya lebih besar 2007 ini jadi perhatian," kata Ahyani.
Artikel lainnya: Dosen UII Hilang Misterius di Norwegia, Begini Kronologinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News