Warga Jepang ikut heboh terkait meletusnya Gunung Semeru di Jawa Timur. Mereka sempat menghidupkan alarm soal ancaman tsunami imbas dari erupsi Gunung Semeru.
Melansir Reuters yang mengutip NHK, Badan Meteorologi Jepang menyatakan tengah memantau kemunkinan adanya tsunami akibat erupsi Gunung Semeru. Tsunami diperkirakan menapai Prefektur Okinawa pada pukul 14.30 waktu setempat.
Namun belakangan, peringatan tersbeut ditarik Badan Meteorologi Jepang. Lembaga penyiaran NHK menyatakan tidak ada dampak tsunami dari erupsi gunung berapi di Indonesia.
Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada, menegaskan, erupsi Gunung Semeru tidak memiliki dampak ke Jepang apalagi hingga menimbulkan tsunami.
"Tidak ada tsunami ya, erupsi Semeru ini kejadiannya di darat dan hanya mendampak 13 kilometer ke arah tenggara Semeru," kata Oktory.
Gunung Semeru yang berada di Kebupaten Lumajang, Jawa Timur, meletus pada Minggu, 4 Desember 2022, pukul 02.46 WIB. Letusan kali ini bertepatan dengan satu tahun Gunung Semeru erupsi pada 4 Desember 2021.
Berdasarkan keterangan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, erupsi Gunung Semeru kali ini menyebabkan tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak atau sekira 5.176 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik," tulis keterangan PVMBG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
