Kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, pada 10 November 2022, masih misterius. Beragam pandangan beredar menduga penyebab kematian mereka.
Salah satunya dilontarkan Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala. Dia menduga kematian empat orang tersebut disebabkan sekte apokaliptik.
"Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem," kata Adrianus Meliala.
Baca juga
Pak RT Ungkap Pesan terakhir Satu Keluarga Tewas Mengering di Kalideres
Meski demikian, Adrianus menyatakan masih membutuhkan waktu untuk mengetahui soal sekte apokaliptik itu. “Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu,” ujarnya.
“Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat,” ucapnya.
Dugaan ini mencuat lantaran banyak kejanggalan yang terlihat dalam kematian tersebut. Berdasarkan hasil autopsi sementara, keempat jasad itu disebut meninggal karena tidak makan. Hal ini karena tidak ada sisa makanan di dalam lambungnya.
Baca juga
5 Kejanggalan 1 Keluarga Tewas di Kalideres Gegara Kelaparan
Namun, pihak keluarga dan warga tidak percaya korban tewas karena kelaparan. Sebab, mereka dikenal sebagai keluarga yang berkecukupan. Bahkan memiliki aset miliaran rupiah.
Selain itu, di rumah korban terdapat barang-barang seperti kapur barus dan lilin yang berada di sekitar jenazah dan ditemukan juga di atas meja makan. Dan polisi juga menemukan struk belanja dan juga bungkus makanan di dalam rumah.
Apa itu apokaliptik?
Apokaliptik berasal dari bahasa Yunani 'apokalyptien'. Artinya adalah mengungkapkan sesuatu yang jauh. Dalam bahasa Indonesia, kata tersebut diadopsi menjadi apokalips.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apokalips memiliki dua makna. Pertama, wahyu; penyingkapan. Kedua adalah kehancuran dunia pada akhir zaman.
Dari penjelasan tersebut, bisa dipahami apokalips adalah suatu gambaran tentang sesuatu yang jauh di masa depan, tentang akhir zaman atau kehancuran dunia. Atau bisa dipahami dengan mudah bahwa apokalips adalah gambaran tentang kiamat atau kehancuran dunia di akhir zaman.
Berdasarkan Britannica.com, apokaliptisisme adalah pandangan dan gerakan eskatologis (akhir zaman) yang berfokus pada wahyu samar tentang campur tangan Tuhan yang tiba-tiba, dramatis, dan dahsyat dalam sejarah; penghakiman semua orang; keselamatan umat pilihan yang setia; dan pemerintahan terakhir orang-orang pilihan dengan Allah dalam langit dan bumi yang diperbarui.
Sebenarnya persepsi kehancuran dunia ini memang diajarkan agama-agama seperti Yahudi, Kristen, dan Islam. Ketiga agama itu meyakini kiamat akan datang dengan tanda-tanda yang sudah dijabarkan di kitabnnya. Namun, tidak ada yang mengetahui kapan kiamat itu akan terjadi.
Sementara penganut sekte apokaliptik kembanyakan meyakini, kehancuran dunia sudah ditentukan kapan akan terjadi.
Hal ini pernah terjadi pada 2012 yang heboh dengan isu kiamat. Sebab, saat itu berdasarkan kalender suku Maya memercayai dunia akan berakhir pada 2012.
Bahkan pada 1997 sempat heboh kejadian bunuh diri massal di Amerika Serikat terkait dengan sekte apokaliptik. Sebanyak 39 orang tewas dalam bunuh diri di sebuah rumah dalam waktu tiga hari.
Kejadian itu dilakukan kelompok sekte apokaliptik bernama Heaven's Gate yang dipimpin oleh Marshall Applewhite. Kelompik itu menggerakkan bunuh diri massal terbesar dalam sejarah AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News