Ketua RT di lingkungan rumah korban bernama Asiung juga mengungkapkan percakapan terakhirnya dengan salah satu anggota keluarga yang tewas mengenaskan tersebut. Percakapan terakhir terjadi pada 31 Agustus 2022.
Menurutnya, saat itu dia mengirimkan pesan terkait tunggakan PLN ke rumah keluarga korban. Pesan dikirim ke Dian.
"Tunggakan PLN Mohon segera dilunasi ya, Takutnya listriknya diputus, tolong dikabari lagi ya Dian," kata Asiung dalam pesan via WhatsApp.
Menurutnya, Dian sempat membalas pesan WA tersebut dan mengucapkan permintaan maaf.
"Iya om, maaf ya om jadi ngerepotin, nanti aku kabarin lagi terima kasih," balas Dian.
Asiung juga menceritakan kronologi penemuan keempat jasad tersebut. Menurutnya, hal tersebut bermula saat warga mengeluhkan adanya bau busuk yang sangat menyengat dari rumah korban.
"Sabtu lalu sudah tercium bau sedikit, tiga hari lalu itu bau busuknya sudah menyengat. Kebetulan Rabu pukul 17.00 WIB, petugas PLN mengadakan pemutusan listrik karena adanya tunggakan," kata Asiung.
Akhirnya, pengurus RT bersama warga terpaksa mendobrak pagar rumah keluarga Rudyanto tersebut.
"Saya berdasarkan masukan dari warga segera mengambil tindakan. Kamis pukul 18.00, saya gebrak disaksikan oleh petugas keamanan beserta staf pengurus wilayah," kata dia.
Setelah membuka jendela ruang tamu, Asiung menemukan maat Dian di ruang tamu. Setelah itu dua mayat ditemukan di kamar depan, dan satu lainnya di kamar belakang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News