Mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit, mengungkapkan suasana di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga usai Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat dieksekusi.
Ridwan menjelaskan, saat tiba di rumah Ferdy Sambo, dia melihat beberapa CCTV yang terdapat di ruangan eksekusi. Namun, Sang Tuan Rumah mengklaim CCTV itu rusak.
Hal tersebut diungkapkan Ridwan saat bersaksi di kasus obstruction of justice dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 3 November 2022.
Baca juga
Irjen Ferdy Sambo, Brigjen HK dan AKBP AN Dalang Perusakan CCTV Pembunuhan Brigadir J
Awalnya jaksa mempertanyakan ke Ridwan soal keberadaan CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo.
"Apakah saksi di situ sudah melihat ada CCTV?" tanya jaksa.
"Saat saya masuk ke TKP saat itu saya melihat CCTV. Saya kemudian, saya mengarahkan semua barang bukti yang ada di TKP segera dilakukan pengumpulan barang bukti, termasuk CCTV, HP," kata Ridwan.
"Pada saat saya melihat CCTV kemudian di situ ada FS. Saya bilang kemudian, setelah saya sampaikan ke FS saya bilang 'Jenderal karena ada CCTV ini akan sangat memudahkan'," ujar Ridwan.
Jaksa kemudian bertanya ada berapa CCTV yang dilihat di rumah Ferdy Sambo tersebut.
"Saya lihat ada dua CCTV, dua titik di akses dapur di bawah mengarahnya ke arah tengah artinya CCTV kejadian itu kelihatan ya satu lagi di lantai atas kalau nggak salah," ujarnya.
Ridwan menjelaskan, dia kemudian memerintahkan pengumpulan barang bukti di lokasi, termasuk CCTV. Namun pada saat itu pula, Ferdy Sambo menyatakan CCTV di rumahnya itu rusak.
"Di hari yang sama di waktu yang sama itu, Pak FS menyampaikan bahwa kalau untuk CCTV saya di rumah ini sudah rusak semua. Ini sudah terjadi beberapa hari lalu," ujarnya.
Baca juga: 5 Pengakuan Acay Tim CCTV KM 50 FPI Soal Arahan Ferdy Sambo: Angkat Jasad Brigadir J
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
