Ferdy Sambo menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Namun, Sambo menyatakan hal tersebut karena perbuatan dari Yosua ke istrinya, Putri Candrawathi.
Hal tersebut disampaikan Ferdy Sambo ke orang tua Yosua, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 1 November 2022.
"Saya sangat menyesal, saat itu saya tidak mampu mengontrol emosi," kata Ferdy Sambo ke Samuel dan Rosti yang duduk di kursi saksi.
"Saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi adalah akibat dari kemarahan saya atas perbuatan anak Bapak kepada istri saya," ujar Sambo.
Baca juga
Ruang Sidang Riuh Saat Ferdy Sambo Peluk dan Cium Kening Putri Candrawathi
Sambo mengakui perbuatannya adalah salah. Namun dia siap mempertanggungjawabkannya.
"Saya yakini bahwa saya telah berbuat salah dan saya akan pertangung jawabkan secara hukum," tandas Sambo.
Yosua tewas ditembak Bharada Richard Eliezer dan Ferdy Sambo di rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Baca juga:
Tangis Rosti Simanjuntak Ibunda Brigadir J Pecah: Ferdy Sambo Rampas Nyawa Anakku
Atas tindakannya itu, Ferdy Sambo bersama dengan Richard Eliezer, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Mereka didakwa dengan Pasal 340 subsidair Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dengan ancaman 20 tahun penjara dan maksimal hukuman mati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
